Wawako Pariaman: Tindak Pengusaha Kapal Wisata Membandel

id kapal wisata pariaman

Wawako Pariaman: Tindak Pengusaha Kapal Wisata Membandel

Puluhan wisatawan saling mendahului menaiki kapal wisata di Pulau Angso Duo. (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Wakil Wali Kota Pariaman, Sumatera Barat, Genius Umar meminta dinas terkait menindak tegas pengusaha kapal wisata membandel, menaikkan penumpang melebihi kapasitas yang ditetapkan yakni 20 orang per kapal.

"Sejak awal sudah disepakati tidak boleh berlebih, karena sangat berbahaya bagi keselamatan kru dan penumpang kapal menuju objek wisata Pulau Angso Duo," kata dia di Pariaman, Minggu.

Ia mengatakan telah menerima laporan dari masyarakat masih adanya kapal wisata yang menaikkan penumpang melebihi kapasitas yang ditetapkan tersebut, sehingga perlu tindakan tegas.

Penindakan ujar dia, untuk meminimalisir dan menghindari risiko kecelakaan kapal wisata akibat kelebihan muatan saat melakukan penyeberangan ke pulau.

"Kita minta dinas terkait lebih tegas, karena sangat berbahaya dan bisa merusak citra pariwisata daerah ini," ujar dia.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan setempat, Yota Balad menyebutkan pihaknya cukup kewalahan dalam mengatur para pengusaha kapal yang masih membandel.

"Memang masih ada kapal yang menaikkan penumpang melebihi muatan kapal, terutama saat kapal menjemput wisatawan dari Pulau Angso Duo," ujar dia.

Kondisi tersebut memang sangat berbahaya terhadap keselamatan seluruh penumpang kapal, karena kelebihan muatan menyebabkan kapal tidak bisa berlayar dengan stabil.

Kelebihan muatan saat penjemputan wisatawan ini kemungkinan disebabkan keterbatasan waktu, dan jumlah pengunjung yang ramai. Sehingga pengusaha kapal memilih menaikkan penumpang melebihi dari yang ditetapkan.

Doni (23) salah seorang wisatawan asal Kabupaten Pasaman Barat mengeluhkan kurang tertibnya para penumpang kapal wisata ketika akan menaiki kapal menuju objek wisata.

Menurut dia wisatawan ketika menaiki kapal kurang tertib dan saling berebut sehingga terjadi aksi dorong-mendorong sesama pengunjung.

"Keadaan ini harus ditertibkan agar pengangkutan penumpang ke objek wisata pulau nyaman dan wisatawan tidak kecewa," ujar dia. (*)