Pengguna BBM Selama Lebaran Naik 40 Persen di Pasaman Barat

id BBM, SPBU, Konsumsi BBM, Pasaman Barat

Pengguna BBM Selama Lebaran Naik 40 Persen di Pasaman Barat

Puluhan kendaraan harus antre di SPBU Batang Lingkin Pasaman Barat untuk memperoleh BBM. Pengelola SPBU mengaku pengguna BBM saat libur Lebaran meningkat 40 persen, Kamis (29/6). (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) selama libur Lebaran 1438 Hijriah di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), meningkat sekitar 40 persen dibandingkan hari biasa.

"Benar, antrean kendaraan terus terjadi hingga saat ini. Diperkirakan kondisi ini akan terus terjadi hingga Minggu (2/7)," kata Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Batang Lingkin, Santoso di Simpang Empat, Kamis.

Ia mengatakan antrean kendaraan tidak bisa dihindari sebelum libur Lebaran hingga saat ini. Kebanyakan kendaraan antre di bagian BBM jenis premium.

"Saat hendak mengisi BBM, pengendara roda empat dan roda dua harus rela mengantre hingga ke jalan raya karena banyaknya masyarakat yang hendak mengisi BBM.

Ia memprediksi lonjakan permintaan BBM akan mencapai puncaknya pada hari Minggu (2/7). Pasalnya sebagian besar perusahaan dan pemerintah akan mulai kerja pada hari Senin (3/7).

Menurutnya saat ini dalam satu hari SPBU Batang Lingkin bisa menghabiskan 20 kiloliter BBM jenis premium, 16 kiloliter BBM jenis enam pertalite dan empat kiloliter BBM jenis pertamax.

Sementara untuk BBM jenis solar terjadi penurunan penjualan yakni sekitar tiga kiloliter per hari. Hal itu disebabkan kendaraan besar atau truk yang biasanya menggunakan solar saat ini tidak beroperasi selama libur Lebaran dan arus mudik.

Ia menjelaskan untuk mengantisipasi antrean kendaraan, pihak SPBU mengoptimalkan semua personil dan pompa yang tersedia.

"Pada saat Lebaran ini kita tidak pernah kehabisan stok dalam waktu lama. Karena pihak Pertamina menambah jumlah pasokan BBM selama Lebaran," katanya.

Pihaknya berjanji akan memberikan layanan selama 24 jam untuk masyarakat dan pemudik. Hal tersebut dilakukan mengingat di sepanjang jalur mudik Pasaman Barat hanya terdapat beberapa SPBU sehingga jika salah satunya tutup maka akan menganggu pemudik atau masyarakat yang sedang berlibur. (*)