Sumbar Berupaya Menurunkan Jumlah Desa Rawan Pangan

id pangan

Sumbar Berupaya Menurunkan Jumlah Desa Rawan Pangan

Ilustrasi - Padi. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berupaya menurunkan angka nagari (desa) rawan pangan di daerah itu melalui program Pengembangan Kawasan Nagari Mandiri.

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat nagari dalam pengembangan usaha produktif berbasis sumber daya lokal dan peningkatan akses pangan rumah tangga guna memenuhi kecukupan gizi agar keluar dari kerawanan," kata Kepala Dinas Pangan Sumbar, Efendi di Padang, Rabu.

Ia mengatakan hal itu usai penandatanganan kesepahaman antara Pemprov Sumbar dan Universitas Andalas untuk pelaksanaan program PKNM.

Menurutnya untuk tahap awal, melalui program itu akan dibina 32 nagari (desa) dari 176 nagari yang dinilai masih rawan pangan.

"Nagari yang dibina akan dijadikan percontohan untuk pembinaan selanjutnya," kata dia.

Ia menjelaskan, bentuk dukungan yang diberikan Unand dalam program program tersebut diantaranya melaksanakan pendampingan dan penyuluhan secara rutin dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan atau kelompok tani di nagari.

Kemudian, memberikan pelatihan dalam rangka peningkatan motivasi, wawasan, pengetahuan, dan inovasi masyarakat di nagari, serta melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pengawasan secara rutin dan terpadu.

Keterlibatan Unand diyakini dapat memperbesar peluang suksesnya program PKNM sehingga ke 32 nagari (desa) yang telah ditetapkan dapat keluar dari status rawan pangan yang disandangnya.

Rektor Unand Tafdil Husni menyebutkan akan melibatkan sekitar 600 mahasiswa dan Staf Ahli Nagari (SAN) yang terdiri dari 32 profesor dan doktor untuk menindaklanjuti kesepahaman tersebut.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengapresiasi Unand karena telah membantu pembangunan secara nyata dengan ikut turun ke lapangan menerapkan berbagai ilmu, teori, dan kajian-kajian yang telah dilakukan guna membantu nagari keluar dari masalah kerawanan pangan.

Menurutnya hal itu merupakan ruang yang disediakan bagi SAN untuk mengaplikasikan ilmunya di lapangan dan menemukan celah-celah inovasi serta inspirasi baru dalam pembangunan nagari.

Ia berharap program PKNM dilaksanakan dengan serius dan bersungguh-sungguh agar tujuan pengurangan kemiskinan bisa terwujud.

Nagari yang dibina pda tahap awal masing-masing Goisooinan dan Sido Makmur Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sungai Tunu, Taratak di Kabupaten Pesisir Selatan, Sungai Jambua Kabupaten Solok, Sepakat Silantai, Unggan dan Tanjung Bonai Aur Selatan Kabupaten Sijunjung.

Kemudian Guguak Malalo dan Sungai Patai, Kabupaten Tanah Datar, Sikabu Lubuk Alung, Lurah Ampalu Kabupaten Padang Pariaman, Duo Koto, Koto Tinggi, Koto Tangah Kabuapten Agam.

Lalu Bukik Sikumpa Kabupaten Limapuluhkota, Lubuk Layang Kabupaten Pasaman, Alam Pauh Duo Kabupaten Solok Selatan, Siguntur, Timpeh Kabupaten Dharmasraya, Desa Baru Kinali Pasaman Barat.

Selanjutnya Teluk Kabung Selatan, Bukik Gado-gado Kota Padang, Tanah Garam Kota Solok, Kubang Tangah, Kolok Nan Tuo Kota Sawahlunto, Ekor Lubuk Kota Padangpanjang, Payobasung Kota Payakumbuh, Pauh Kurai Taji, Punggung Lading Kota Pariaman. (*)