328 Mustahik Terima Zakat Bukittinggi Peduli dan Sehat

id Zakat, Bukittinggi Peduli dan Sehat, Baznas

328 Mustahik Terima Zakat Bukittinggi Peduli dan Sehat

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bukittinggi, Rahman R. (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, menyalurkan zakat lewat program Bukittinggi Peduli dan Bukittinggi Sehat bagi 328 mustahik.

Ketua Baznas setempat, Rahman R di Bukittinggi, Rabu, menyebutkan sebanyak 217 mustahik menerima zakat melalui program Bukittinggi Sehat dan 111 mustahik lewat program Bukittinggi Peduli.

"217 penerima adalah petugas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup setempat untuk membantu mereka tetap sehat karena aktivitasnya yang berhubungan dengan kebersihan kota," katanya.

Sedangkan sasaran dari Bukittinggi Peduli yaitu warga di Kecamatan Guguk Panjang agar membantu melepaskan 111 mustahik dari kondisi kesulitan yang sedang dialami.

Total zakat yang disalurkan bagi 328 mustahik, yaitu Rp131.200.000 di mana setiap mustahik menerima sebesar Rp400.000.

Rahman menyebutkan, selama Januari hingga April 2017 tercatat Baznas telah menghimpun zakat sebesar Rp650 juta yang umumnya berasal dari aparatur sipil negara (ASN) setempat.

"Tahun ini kami target menghimpun zakat sebesar Rp2,5 miliar dan untuk mencapai target memanfaatkan peran empat orang relawan mengimbau warga agar menyalurkan zakat melalui Baznas," ujarnya.

Ia menilai masyarakat setempat sudah memiliki kesadaran mengeluarkan zakat namun cenderung menyalurkannya secara pribadi kepada penerima.

"Kebanyakan warga belum ahli memverifikasi siapa yang berhak terima zakat. Bila tidak tepat sasaran, nanti disebut bersedekah bukan berzakat," katanya.

Wali Kota Bukittinggi, M Ramlan Nurmatias mengharapkan penerima memanfaatkan zakat sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.

Ia juga mendorong agar para mustahik sekiranya dapat memanfaatkan zakat yang diterima untuk kegiatan yang produktif.

"Sekiranya dapat digunakan untuk berkebun atau bila punya keahlian khusus dapat dikembangkan untuk dapat memperbaiki kondisi ekonomi sehingga kemudian dapat lepas dari bantuan dan menjalankan usaha sendiri," ujarnya. (*)