Pertumbuhan Lapangan Usaha Perdagangan di Sumbar Turun

id Pertumbuhan, Lapangan, Kerja, Perdagangan, Sumbar

Pertumbuhan Lapangan Usaha Perdagangan di Sumbar Turun

Ilustrasi - (Antara Sumbar/ Mario Sofia Nasution)

Padang, (Antara Sumbar) - Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) mencatat pertumbuhan lapangan usaha perdagangan di provinsi itu pada triwulan I 2017 mengalami penurunan dibandingkan triwulan IV 2016.

"Berakhirnya liburan panjang akhir tahun berdampak pada penurunan kinerja lapangan usaha perdagangan triwulan I 2017, pertumbuhannya turun dari 7,40 persen pada triwulan IV 2016 menjadi 6,56 persen pada triwulan I 2017," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Puji Atmoko di Padang, Rabu.

Menurut dia meski melambat pertumbuhan tersebut masih di atas rata-rata historis kinerja lapangan usaha perdagangan pada triwulan I selama dua tahun terakhir sejak 2014 seiring mulai meningkatnya daya beli dan aktivitas konsumsi masyarakat.

Di sisi lain, masih minimnya even berskala nasional dan internasional di awal tahun serta berakhirnya masa liburan sekolah akhir tahun di secara signifikan berdampak pada penurunan aktivitas perdagangan, ujar dia.

Kondisi tersebut tercermin dari berkurangnya jumlah wisatawan pada triwulan I 2017 dibandingkan triwulan sebelumnya, kata dia.

Kemudian indikator lain juga menggambarkan perlambatan kegiatan usaha perdagangan terlihat dari menurunnya pemakaian listrik kelompok pelanggan bisnis.

Dari sisi pembiayaan perbankan, melambatnya kredit untuk lapangan usaha perdagangan menjadi indikator kuat untuk merefleksikan terbatasnya aktivitas perdagangan pada triwulan laporan, katanya.

Sebelumnya praktisi bisnis, Dony Oskaria mengemukakan kemampuan membaca selera pasar merupakan kunci untuk memenangkan persaingan usaha perdagangan di tengah terjadinya berbagai perubahan.

"Saat ini terjadi perubahan luar biasa, dulu kalau ingin punya usaha pakaian harus sedia modal Rp1 miliar untuk bangunan dan barang, sekarang cukup Rp300 ribu buat sampel pakaian, unggah ke situs online sudah bisa jualan," kata dia yang saat ini menjabat Komisaris Garuda Indonesia.

Menurut dia, dengan adanya perubahan tersebut jika dulu yang bisa membuka usaha hanya terbatas sekarang siapa pun bisa berjualan dan tentu saja yang akan unggul adalah mereka yang bisa membaca selera pasar dan perilaku konsumen. (*)