Mantap, Ekonomi Sumbar Triwulan I Tumbuh 4,91 Persen

id Ekonomi, Sumbar, Tumbuh

Mantap, Ekonomi Sumbar Triwulan I Tumbuh 4,91 Persen

Kelapa sawit. (ANTARA SUMBAR/Joko Nugroho)

Padang, (Antara Sumbar) - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) mencatat ekonomi provinsi itu mampu tumbuh 4,91 persen pada triwulan I 2017 atau sedikit membaik dibandingkan triwulan IV 2016 yang berada pada angka 4,86 persen.

"Meski tumbuh terbatas meningkatnya harga dua komoditas yaitu crude palm oil (CPO) dan karet menjadi penopang ekonomi Sumbar pada triwulan I," kata Kepala BI Perwakilan Sumbar, Puji Atmoko di Padang, Kamis.

Menurutnya kenaikan komoditas tersebut selain meningkatkan kinerja ekspor Sumbar secara signifikan, juga berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat dan memicu tumbuhnya konsumsi rumah tangga.

Dengan demikian setelah berada pada posisi kedelapan di triwulan sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Sumbar berada di urutan kelima untuk wilayah Sumatera pada triwulan I 2017, ujar dia.

Selain itu, kenaikan harga komoditas yang disertai dengan peningkatan permintaan negara mitra dagang menyebabkan ekspor luar negeri membaik pada triwulan I 2017.

Pada sisi lain ia melihat konsumsi pemerintah mengalami peningkatan akibat adanya kenaikan APBD 2017 serta imbas dari penundaan Dana Alokasi Umum pada triwulan III dan IV 2016.

Namun, konsumsi pemerintah tertahan lebih lanjut karena masih terbatasnya kegiatan pemerintah di awal tahun, katanya.

Secara sektoral, ia menyampaikan pendorong utama perbaikan ekonomi Sumatera Barat adalah peningkatan kinerja lapangan usaha pertanian dan transportasi pergudangan.

Sementara dari sisi pertanian, peningkatan kinerja disebabkan oleh peningkatan produksi tanaman bahan makanan akibat pergeseran musim tanam di triwulan III ke triwulan IV 2016 yang berakibat peningkatan panen pada triwulan I.

Kemudian, membaiknya kinerja lapangan usaha transportasi dan pergudangan terutama merupakan imbas dari penambahan armada dan rute perjalanan sub kategori angkutan sungai, danau, dan penyeberangan, lanjut dia.

BI memperkirakan perekonomian Sumatera Barat pada triwulan II 2017 tumbuh moderat di kisaran 5,3 sampai 5,7 persen yang ditopang oleh konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan investasi.

Ia mengatakan meningkatnya konsumsi dipicu oleh peningkatan permintaan memasuki bulan Ramadhan dan persiapan Idul Fitri serta adanya penambahan pendapatan masyarakat karena pemberian tunjangan hari raya.

Selain itu aktivitas konsumsi pemerintah diperkirakan juga meningkat dengan adanya peningkatan alokasi dana desa dan pemberian gaji ke-13 dan ke-14 untuk aparatur sipil negara, katanya.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyiapkan tiga strategi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi pada 2017 dengan target angka sekitar 5,3 hingga 5,7 persen.

"Ada tiga cara yang dilakukan agar pertumbuhan ekonomi 2017 bisa lebih tinggi yaitu percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), mempermudah investasi dan menggenjot sektor pariwisata," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Irwan menyarankan untuk mempercepat penyerapan APBD pemerintah daerah harus mempersiapkan segala prosedur dan persyaratan agar Januari 2017 proyek pembangunan sudah bisa dilaksanakan.

Jika sejak awal tahun tender sudah bisa dilaksanakan maka penyerapan anggaran akan lebih cepat sehingga dapat menggerakkan perekonomian, ujarnya.

Kemudian, Irwan mengharapkan pemerintah daerah harus mempermudah investasi masuk ke Sumbar karena jika hanya mengandalkan ekspor saat ini kondisi ekonomi global sedang lesu.

Ia mengatakan selama ini kondisi ekonomi Sumbar tidak terpengaruh secara langsung dengan kondisi global karena Sumbar tidak memiliki komoditas strategis seperti minyak bumi.

Berikutnya cara yang paling efektif menggerakkan pertumbuhan ekonomi adalah dengan mengembangkan sektor pariwisata. (*)