Konsumsi Beras Masyarakat Padang Saat Ramadhan Naik 20 Persen

id beras

Konsumsi Beras Masyarakat Padang Saat Ramadhan Naik 20 Persen

Ilustrasi - Beras. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Kebutuhan beras masyarakat di Kota Padang, Sumatera Barat, mengalami kenaikan sekitar 20 persen memasuki Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah.

Kepala Dinas Pertanian setempat, Syaiful Bahri di Padang, Selasa, mengatakan selama Juni 2017 kebutuhan beras masyarakat di daerah itu sekitar 8.815 ton, sedangkan pada Juli diperkirakan mencapai 8.885 ton.

"Selama dua bulan tersebut kebutuhan beras di Kota Padang sebanyak 17.700 ton," sebutnya.

Memasuki bulan Ramadhan atau pun hari-hari besar keagamaan, katanya seperti hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan lainnya, memang sering terjadi kenaikan konsumsi beras di masyarakat.

Pada hari biasa, lanjutnya konsumsi beras masyarakat hanya berkisar tujuh ribu ton pada setiap bulannya dan mencapai 100 ribu ton per tahun.

"Sedangkan produksi beras yang dihasilkan oleh Kota Padang sekitar 50.917 ton atau hanya berkisar 50 persen setahun dari jumlah kebutuhan masyarakat," katanya.

Untuk mengantisipasi kekurangan beras tersebut, beras didatangkan dari luar daerah seperti Kabupaten Solok, Pesisir Selatan, Agam, Padang Pariaman serta Tanah Datar.

Disisi lain, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Sumbar siap mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pangan terutama beras menjelang Ramadhan dan lebaran 2017.

"Stok beras kita sekarang sekitar 20 ribu ton. Jumlah itu mencukupi untuk lima bulan ke depan, termasuk Ramadhan dan Lebaran," kata Kepala Bulog Divre Sumbar Benhur Ngkaimi.

Menurutnya, jika terjadi lonjakan harga, Bulog akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk menggelar operasi pasar yang dinilai cukup efektif dalam mengendalikan harga.

Ia mengatakan beras stok Bulog tersebut didatangkan dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi.

"Kita juga melakukan serapan terhadap beras lokal seperti dari Pesisir Selatan, Pasaman dan Dharmasraya," kata dia. (*)