Pekanbaru, (Antara Sumbar) - Helikopter MI-171 bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang memperkuat Satuan tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Riau pada Senin sore melakukan pemadaman titik api di Kecamatan Siak Kecil, Bengkalis.
"Pemadaman dilakukan dengan 12 kali pengeboman air di titik api," kata anggota Satgas Karhutla Riau, Mayor Rizwar di Pekanbaru.
Ia menjelaskan operasi pemadaman tersebut dilakukan berdasarkan informasi dari petugas darat yang mendeteksi kebakaran di Kecamatan Siak Kecil, tepatnya berada di koordinat N.01 07 44.0 E.101 56 51.0.
Dari foto udara yang ditampilkan Satgas Karhutla, titik kebakaran terpantau cukup luas dan diperkirakan mencapai lebih dari 10 hektare.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui secara pasti pemilik lahan yang terbakar tersebut. Hanya saja, di sekitar lokasi lahan yang terbakar terlihat adanya perkebunan kelapa sawit.
Operasi pengeboman air hari ini merupakan yang kedua kali dalam dua hari terakhir selama bulan suci Ramadan. Cuaca ekstrim serta masih adanya aktivitas pembakaran lahan merupakan pemicu utama adanya Karhutla di Riau.
Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin menyatakan akan berperan aktif dengan mengerahkan pesawat tempur F16 dan Hawk 100/200 dari Skadron Udara 16 dan 12 dalam melakukan patroli Karhutla di Riau.
Sementara itu, Satgas Karhutla Riau kini semakin siap dengan keberadaan lima unit helikopter bantuan BNPB yang tiba di Provinsi tersebut awal pekan lalu.
Lima unit helikopter masing-masing jenis MI-171, MI-172, MI-8 dan S-61 saat ini terparkir di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru.
"Rencananya helikopter itu akan kita tempatkan di tiga titik. Selain di Pekanbaru, juga akan ditempatkan di Kota Dumai dan Japura (Indragiri Hulu)," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger.
Edwar mengatakan keberadaan lima helikopter tersebut merupakan hasil koordinasi Pemerintah Provinsi Riau melalui BPBD dengan BNPB, menyusul masuknya musim kemarau di wilayah tersebut pada Juni dan diprediksi terjadi hingga November mendatang. (*)
Berita Terkait
Deforestasi hutan Sumatera Barat
Rabu, 27 Maret 2024 15:51 Wib
Walhi nilai komitmen Gubernur Sumbar lemah soal penindakan perambah hutan
Senin, 25 Maret 2024 9:18 Wib
Pemkab Pesisir Selatan siap koordinasikan dugaan pembalakan hutan di Lubuk Nyiur
Senin, 18 Maret 2024 18:24 Wib
BNPB: Indonesia sedang hadapi anomali bencana alam
Senin, 11 Maret 2024 18:25 Wib
Berdayakan hutan konservasi Sumbar, PLN dan BKSDA-BTNS tandatangani kerja sama
Kamis, 22 Februari 2024 10:11 Wib
Sumbar terima hibah Rp53 miliar karena turunkan emisi karbon
Sabtu, 17 Februari 2024 7:46 Wib
KKI Warsi sebut tutupan hutan di Sumbar 2023 naik tiga ribu hektare
Rabu, 24 Januari 2024 20:40 Wib
Refleksi PSDA Sumbar: ancaman bencana ekologis dan antisipasinya melalui perhutanan sosial
Rabu, 24 Januari 2024 17:37 Wib