"Sahuur..! Sahuuur..!" Pengalaman Ramadhan Paling Membekas Bagi Khofifah

id Khofifah Indar Parawansa

"Sahuur..! Sahuuur..!" Pengalaman Ramadhan Paling Membekas Bagi Khofifah

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memiliki kenangan yang sangat membekas pada Ramadhan, terutama saat membangunkan orang lain untuk sahur.

"Saya kelas dua SD sudah mengkoordinir teman-teman untuk keliling kampung membangunkan orang sahur," ujar Khofifah seraya tersenyum mengingat kenangan masa kecilnya.

Biasanya, pukul dua anak-anak di kampungnya sudah berkumpul dan mulai berkeliling dengan "bersenjatakan" berbagai peralatan dapur seperti panci hingga jerigen yang dipukul-pukul sehingga berirama dan disertai teriakan "Sahuur..! Sahuuur..!"

"Bunyinya sembarang saja, iramanya tidak jelas. Kalau sudah begitu orang-orang kampung pasti tahu ini kelompok anak perempuan, beda dengan anak laki-laki entah kenapa kalau mereka ada iramanya," katanya sambil tertawa.

Kenangan lain yang tidak terlupakan saat Ramadhan bagi Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU adalah saat khataman atau tamat tadarus Al Quran.

"Biasanya pada 27 Ramadhan, kita rayakan dengan makan bersama. Sampai sekarang masih dilakukan. Saya pernah pulang dari kunjungan kerja bawa sayur hasil panen dari kebun peserta PKH, saya langsung masak dan 'ngulek' sambel di kantor semua ikut makan bahkan mereka lebih milih makan di belakang biar gampang kalau mau nambah," tambah dia.

Di saat Ramadhan pula, ia bisa lebih dekat dengan anak-anaknya terutama saat sahur. Seperti ibu-ibu lainnya, ia biasanya menyiapkan makanan untuk sahur.

"Saat sahur saya siapkan makanan untuk anak, kalau berbuka biasanya sudah masing-masing ada yang dimana, dimana," katanya.

Sebagai seorang menteri, tentunya kegiatan Khofifah begitu padat, tidak terkecuali saat Ramadhan. Bisa dilihat saat hari pertama puasa pada 27 Mei, ia tetap melakukan kunjungan kerja sekaligus berbuka puasa dengan warga Baduy di Banten.

Ramadhan bagi Khofifah adalah bulan yang istimewa dan penuh kenangan, Ramadhan juga menurut dia berarti pembakaran, membakar semua hal-hal yang negatif dari diri seperti egoisme, ketidaksabaran, menahan hawa nafsu dan lainnya. (*)