Yang Perlu Dilakukan Agar Terhindar dari Kebakaran

id Kebakaran, Permukiman, Agam

Yang Perlu Dilakukan Agar Terhindar dari Kebakaran

Ilustrasi - (ANTARA SUMBAR/Irfan Taufik)

Lubukbasung, (Antara Sumbar) - Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP Damkar) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengimbau masyarakat waspada bahaya kebakaran selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1438 Hijriyah di daerah itu.

"Kita telah memberikan selebaran imbauan sebanyak 500 lembar kepada masyarakat untuk waspada bahaya kebakaran," kata Kepala Satpol PP Damkar Agam, Dandi Pribadi di Lubukbasung, Selasa.

Imbauan ini dinilai sangat penting mengingat aktivitas kaum perempuan selama Ramadhan cenderung meningkat dalam menyiapkan makanan sahur dan berbuka.

Oleh karena itu masyarakat diminta berupaya meningkatkan kewaspadaan akan bahaya kebakaran denga cara mengontrol kompor, menjauhkan bahan mudah terbakar dengan sumber api dan mematikan alat elektronik apabila sudah tidak digunakan lagi.

"Hal ini penting dilakukan karena aktivitas yang padat itu dapat menjadi pemicu kebakaran yang bisa merugikaa masyarakat. Pemilik rumah terutama kalangan ibu rumah tangga diingatkan tidak lupa mengontrol kompor setelah memasak menu berbuka puasa dan sahur," katanya.

Disamping itu, penggunaan alat elektronik rumah tangga juga memiliki risiko tinggi terhadap kebakaran, karena kebanyakan peristiwa kebakaran terjadi berawal dari arus pendek.

Ia juga mengingatkan seluruh masyarakat berhati-hati dalam menyalakan kembang api, karena dikhawatirkan bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran.

Untuk pemadam kebakaran sendiri, tetap siap seperti biasa yang selalu menyiagakan personel dan peralatan dalam upaya membantu dan mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran.

"Kita memiliki tujuh unit mobil pemadam kebakaran, personil sebanyak 48 orang," katanya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Satpol PP Damkar Agam, Yunaidi menambahkan, selama 2017 sebanyak 28 kasus kebakaran di Agam dengan kerugian Rp3 miliar.

Sementara pada 2016 sebanyak 105 kasus kebakaran dengan kerugian Rp9,64 miliar dan pada 2015 sebanyak 86 kasus dengan kerugian Rp14 miliar.

"Kita berusaha untuk meminimalisasi kasus kebakaran ini dengan cara memberikan sosialisasi dan simulasi kebakaran kepada warga," katanya. (*)