Jelang Ramadhan, Warga Padang Datangi Tempat Mandi untuk "Balimau"

id balimau, padang, ramadhan

Jelang Ramadhan, Warga Padang Datangi Tempat Mandi untuk "Balimau"

Balimau - (ANTARA SUMBAR/Novia harlina)

Padang, (Antara Sumbar) - Ribuan warga kota Padang, Sumatera Barat mendatangi beberapa lokasi tempat tradisi mandi untuk menyucikan diri sebelum masuknya bulan Ramadhan atau Balimau, Jumat.

Dari pantauan beberapa pemandian alam seperti di Batu Busuk dan Lambung Bukit Gunung Nago Kecamatan Pauh, terlihat warga dari usia balita hingga dewasa melakukan tradisi sebelum shalat Tarawih tersebut.

Salah satu warga yang ditemui di Batu Busuk, Syafri mengaku kegiatan mandi balimau sebelum bulan puasa sudah menjadi tradisinya semenjak belasan tahun lalu.

Ia yang datang bersama istri dan dua anaknya memilih datang balimau siang untuk mengantisipasi kepadatan saat sore.

"Biasanya juga sebelum Ashar balimau nya, biar agak santai," katanya yang merupakan pedagang tersebut.

Warga lain yang ditemui di Sembat Gunung Nago memilih mandi balimau lebih awal untuk mengantisipasi hujan.

"Balimau ini menjadi suatu yang penting kalau hujan jadi batal," kata Shifa warga di Lubuk Kilangan tersebut.

Warga yang masih duduk di bangku SMP tersebut mengaku mandi balimau untuk menyucikan diri sebelum puasa.

"Kata orang tua Balimau itu untuk membersihkan badan dan pikiran, tapi lebih afdol di alam," katanya yang datang bersama kakak tertuanya.

Sementara itu salah satu tokoh masyarakat di Pauh Padang, Syafriadi mengatakan kegiatan mandi Balimau sudah menjadi tradisi yang turun temurun sejak dahulu.

Sebenarnya ungkap dia, disebut balimau atau berlimau atau berjeruk artinya mandi pakai jeruk nipis dan rempah-rempah.

Akan tetapi, sebutnya saat ini banyak masyarakat sudah tidak melakukannya dan mengganti di rumah karena adanya pergeseran makna.

"Saat ini anak muda salah mengartikan balimau menjadi kegiatan mandi kumpul-kumpul dan menurut agama tidak diperbolehkan," ujarnya.

Terkait Balimau ini, Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan sedikit manfaatnya justru banyak mudharat.

Menurutnya bercampurnya mandi antara pria dan wanita dalam satu tempat telah menyalahi aturan agama.

Selain itu dari segi keamanan amat berbahaya terlebih cuaca yang tidak menentu di Padang beberapa waktu terakhir.

"Kami tidak menganjurkan warga untuk balimau di sungai lebih baik di rumah masing-masing," sebutnya. (*)