PT SEML Lakukan Penajakan Sumur Eksploitasi Pertama

id Energi Panas Bumi

PT SEML Lakukan Penajakan Sumur Eksploitasi Pertama

⁠⁠⁠Pengeboran sumur eksploitasi oleh PT Supreme Energy Muaralabuh dengan target sudah selesai pada Juli 2019. (Antara Sumbar/Erik Ifansyah Akbar)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - PT Supreme Energi Muara Labuh (PT SEML) melakukan penajakan sumur eksploitasi pertama guna mencapai target produksi 86 Megawatt (MW) tahap pertama, Rabu.

Direktur Utama PT SEML Supramu Santosa di Padang Aro, Rabu, mengatakan untuk pengeboran eksploitasi akan menggunakan dua Rig dan satu rig akan memakan waktu 45 hari.

"Sekarang baru satu rig yang beroperasi tetapi pada Agustus akan datang satu lagi," katanya.

Proyek ini merupakan perjalanan yang panjang dan berliku bagi Supreme Energi yaitu selama sembilan tahun dan akhirnya masuk tahap eksploitasi.

"Setelah sembilan tahun melalui eksplorasi sekarang kita sudah masuk eksploitasi ini bukan waktu yang pendek dan banyak rintangan yang dilalui," katanya.

Dia mengatakan, proyek ini bisa terlaksana karena dukungan pemerintah dan PLN sebab setelah selesai eksplorasi listrik yang dihasilkan tidak bernilai ekonomis.

Proyek ini tidak sesuai dengan ekspektasi awal dan nilai ekonominya jauh di bawah, tetapi berkat dukungan pemerintah dan PLN projek ini bisa dilanjutkan," katanya.

PT SEML akan melakukan pengeboran 13 sumur eksploitasi, termasuk sumur injeksi dan ditargetkan selesai Juli 2019.

"Kita tagetkan sudah mengalirkan listrik pada PLN pada 2019," katanya.

Dia menyebutkan, setelah proyek ini berhasil baru dilakukan pengembangan ke potensi lainnya guna mencapai target awal 220 Megawatt.

"Semoga proyek ini bisa bermanfaat bagi kita semua," katanya.

Supramu juga mengapresiasi masyarakat Solok Selatan karena selama proyek panas bumi dilaksanakan tidak ada masalah yang berarti.

"Masyarakat Solok Selatan juga sangat mendukung dan selama proyek ini berjalan tidak ada permasalahan berarti, termasuk pembebasan lahan," katanya.

Direktur Panas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Yunus Saefulhak mengatakan, resiko yang paling tinggi adalah saat eksplorasi sehingga banyak investor takut.

Oleh sebab itu katanya, pemerintah turut andil dengan mitigasi risiko.

Untuk wilayah Sumbar katanya, selain Solok Selatan juga akan dilakukan eksplorasi di Bukik Kili Kabupaten Solok serta Bonjol Pasaman akan segera dilelang.

"Proyek Panas Bumi yang sedang dilaksanakan PT Supreme Energy merupakan salah satu langkah untuk memcapai target listrik nasional dari energi baru terbarukan sebesar 7.200 Megawatt pada 2025," katanya.

Dia menyebutkan, sekarang ini izin panas bumi sudah ada di BKPM jadi prosesnya tidak panjang lagi.

"Pemangkasan perizinan menjadi lima merupakan salah satu upaya pemerintah dalam percepatan pengembangan energi baru terbarukan," katanya. (*)