Wall Street Berakhir Naik Di Tengah Meningkatnya Harga Minyak

id Wall Street

Wall Street Berakhir Naik Di Tengah Meningkatnya Harga Minyak

Wall Street. (Antara)

New York, (Antara Sumbar) - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), didukung kenaikan harga minyak menyusul meningkatnya optimisme perpanjangan kesepakatan pemangkasan produksi dan investor menunggu pidato dari para pejabat Fed.

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 89,99 poin atau 0,43 persen menjadi ditutup pada 20.894,83 poin.

Sementara itu, indeks S&P 500 bertambah 12,29 poin atau 0,52 persen menjadi berakhir di 2.394,02 poin, dan indeks komposit Nasdaq naik 49,92 poin atau 0,82 persen menjadi ditutup pada 6.133,62 poin.

Harga minyak naik lagi, karena pasar memperkirakan produsen-produsen utama akan menyetujui perpanjangan kesepakatan pembatasan pasokan pada pekan ini dan bahkan dapat memperdalam pemotongan produksi.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni meningkat 0,40 dolar AS menjadi menetap di 50,73 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli bertambah 0,26 dolar AS menjadi 53,87 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara itu, investor mengamati dengan seksama pidato dari pejabat-pejabat Fed. Dewan Gubernur Federal Reserve Lael Brainard, Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari, Presiden Federal Reserve Philadelphia Patrick Harker, dan Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans akan menyampaikan pidato pada Senin (22/5) malam waktu setempat.

Wall Street juga sedang menunggu rilis risalah dari pertemuan Federal Reserve pada Mei.

Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Juni mencapai 78,5 persen, menurut alat FedWatch CME Group.

Dalam berita perusahaan, Ford Motor Company dikatakan mengganti Chief Executive Officer (CEO) Mark Fields dengan spesialis perubahan haluan Jim Hackett karena produsen mobil itu terlihat akan mengubah strateginya.

Saham Ford naik 2,12 persen menjadi ditutup pada 11,10 dolar AS pada Senin (22/5). Tidak ada data ekonomi utama yang dirilis pada Senin (22/5). (*)