Padang Panjang Tetapkan Awal Ramadhan 27 Mei

id Eri

Padang Panjang Tetapkan Awal Ramadhan 27 Mei

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Padang Panjang, Eri. (ist)

Padang Panjang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, menetapkan awal Ramadhan 1438 Hijriah jatuh pada 27 Mei 2017 setelah melalui kesepakatan bersama.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah setempat, Eri di Padang Panjang, Senin mengatakan penetapan tersebut dilakukan setelah melalui pembahasan antara Pemkot Padang Panjang dengan lembaga keagamaan dan organisasi massa (ormas) Islam di daerah itu.

"Kami menetapkan awal Ramadhan melalui sidang isbat dengan hisab rukyat oleh Joni Nasri dari Muhammadiyah Padang Panjang," ujarnya.

Ia menyebutkan pada 27 Mei 2017 terjadi ijtimak awal Ramadhan posisi hilal 0,3 derajat saat matahari terbenam. Lama hilal lebih kurang dua menit.

"Hal itu sejalan dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Padang Panjang pada sidang isbat tersebut," katanya.

Menurut dia, dengan adanya ketetapan dari Pemkot Padang Panjang untuk menentukan awal Ramadhan, bisa menyatukan jadwal pelaksanaan ibadah puasa bagi umat Islam di daerah itu.

Dia menyebutkan, penetapan awal Ramadhan yang dilakukan Pemkot Padang Panjang tetap mengacu pada pemerintah pusat melalui Kementerian Agama.

"Kami tetap menghormati bagi yang menjalankannya lebih awal dari yang ditetapkan pemerintah," katanya.

Di sisi lain, Pemkot Padang Panjang mengimbau kepada pedagang untuk tidak berjualan petasan selama bulan Ramadhan.

Pemkot juga melarang pemilik warung makan berjualan makanan dan minuman di siang hari. Jika masih ditemukan melanggar akan ditertibkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sementara untuk menyerap aspirasi masyarakat dalam kelangsungan pembangunan, Pemkot Padang Panjang juga akan menurunkan tim Ramadhan yang akan mengunjungi masjid dan mushalla yang ada di daerah itu.

Masyarakat Padang Panjang, Darwis, merasa terbantu dengan adanya penetapan awal Ramadhan yang di sampaikan oleh pemerintah setempat.

"Informasi itu bisa menjadi acuan bagi kami untuk mulai berpuasa. Terkadang kami tidak mengetahui jadwal yang pasti," sebutnya. (*)