Padang, (Antara Sumbar) Bupati Mentawai terpilih periode 2017-2022 Yudas Sabaggalet menegaskan, pihaknya tidak akan berhenti mengupayakan peningkatan sumber daya manusia warganya dengan menyekolahkan ke luar daerah, terutama Padang.
"Ini adalah komitmen yang akan terus dijalankan, setidaknya hingga lima tahun ke depan," katanya di temui Padang, Minggu.
Menurutnya, Mentawai tidak akan pernah maju selama sumber daya manusia masyarakatnya masih rendah seperti sekarang. Namun karena akses pendidikan di daerah itu masih jauh dari kata memadai, maka jalan satu-satunya adalah mengirim putra daerah belajar keluar.
Banyak putra-putri terbaik Mentawai dikirim ke Padang untuk kuliah. Setelah lulus, mereka kembali ke kampung halamannya di pelosok Mentawai untuk membangun daerah terluar Indonesia itu.
Yudas bercerita, ada satu daerah di Mentawai yang hampir setiap tahun terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) kolera. Hal itu sulit ditangani karena sarana dan prasarana kesehatan di daerah kepulauan itu memang sama tidak memadainya dengan bidang pendidikan. Akibatnya KLB selalu terjadi setiap tahun.
Akhirnya diputuskan putra daerah itu dikirimkan ke Padang untuk kuliah kebidanan dan keperawatan. Merekalah yang kemudian menjadi agen perubahan di daerah kelahirannya.
Dua tahun terakhir, tidak ada lagi penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) kolera di daerah itu. Menurut Yudas pendekatan seperti itu cukup membantu dalam pengembangan sumber daya manusia masyarakat daerahnya dan akan dipertahankan.
Saat ini menurutnya pendidikan di daerah itu sudah lebih berkembang dari 2012. Jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang awalnya hanya empat, sekarang telah tumbuh menjadi 23 sekolah.
Sekolah Menengah Atas yang sebelumnya hanya empat sekarang juga telah bertambah banyak menjadi 11 unit, ditambah lagi dengan tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Sekarang juga ada akademi komunitas di Mentawai. Namun tetap belum memadai untuk mempercepat peningkatan sumber daya manusia warga setempat.
"Kami berharap, akademi komunitas ini bisa menjadi awal untuk hadirnya universitas di Mentawai," katanya.
Agar akselerasi pembangunan daerah lebih cepat, Yudas mengakui butuh bantuan dari luar terutama untuk pembangunan infrastruktur, tenaga pendidik dan kesehatan. Hanya saja, sekarang pulau-pulau di daerah itu masih belum terhubung oleh jalan sehingga terasa sekali kendala yang dihadapi.
Jalan hanya ada di ibu kota kabupaten dan ibu kota kecamatan. Sementara penghubung antara ibu kota kabupaten dengan kecamatan, tidak ada jalan.
Sebagian memang ada jalan setapak melewati pedalaman pulau, tetapi sangat tidak representatif, sebagian melewati pasir mengikuti bibir pantai. Namun sebagian besar menang benar-benar tidak ada tidak ada akses jalan hingga harus menggunakan perahu atau kapal.
"Ini menyebabkan kami kesulitan untuk menempatkan tenaga pendidik dan kesehatan hingga ke pelosok-pelosok," katanya.
Menurutnya pembangunan sumber daya manusia yang sedang diupayakan memang harus sejalan pula dengan pembangunan fisik infrastruktur.
Ia berharap jalan Trans Mentawai yang sedang dibangun bisa menjawab tantangan di Mentawai itu.*
Berita Terkait
BI Sumbar harap cinta Bangga Paham Rupiah masuk kurikulum di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 16:02 Wib
Pemerintah daerah antisipasi penggunaan mata uang asing di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 12:49 Wib
Bank Indonesia jangkau daerah 3T untuk edarkan uang baru
Selasa, 23 April 2024 10:53 Wib
Ekspedisi Rupiah Berdaulat bantu percepat pertumbuhan ekonomi Mentawai
Jumat, 19 April 2024 18:29 Wib
Wujudkan Mentawai terang, PLN siap dukung percepatan pembangunan di Pulau Terluar Sumbar
Jumat, 5 April 2024 21:39 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Padang bayarkan jaminan klaim Rp 1,5 miliar di Mentawai
Jumat, 22 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Kep. Mentawai lindungi 39 ribu pekerja rentan dengan BPJS Ketenagakerjaan
Jumat, 22 Maret 2024 13:29 Wib
Kejaksaan tangkap terpidana korupsi Mentawai usai buron belasan tahun
Kamis, 21 Maret 2024 12:49 Wib