Bukittinggi Raih Lima Penghargaan Gemar Makan Ikan

id Ikan

Bukittinggi Raih Lima Penghargaan Gemar Makan Ikan

Masakan serba ikan. (Antara)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) meraih lima penghargaan di tingkat provinsi terkait upaya daerah dalam menyosialisasikan gemar makan ikan bagi masyarakat.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan setempat, Melwizardi di Bukittinggi, Sabtu, mengatakan penghargaan itu diharapkan dapat membantu pemerintah setempat dalam mendorong masyarakat untuk gemar makan ikan dan produk olahannya.

Ia menyebutkan lima penghargaan yang diraih Bukittinggi yaitu juara untuk kategori rumah makan yang menyajikan menu ikan dan olahannya, peringkat dua kategori lomba jinggle, peringkat tiga kategori Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadikan gemar makan ikan sebagai pendidikan bagi anak.

Kemudian peringkat harapan dua untuk kelembagaan Forum Peningkatan Makan Ikan (Forikan) dan peringkat harapan tiga kategori lomba masak ikan untuk menu keluarga.

Saat ini tingkat konsumsi ikan di daerah itu masih di angka 34 kilogram per kapita per tahun dan masih di bawah tingkat konsumsi provinsi yaitu 36 kilogram per kapita per tahun.

"Bahkan kita masih jauh tertinggal dari konsumsi ikan di Malaysia dan Singapura yang sudah mencapai 60 kilogram per kapita per tahun," katanya.

Sebagai langkah, selanjutnya Dinas Pertanian dan Pangan akan membentuk kerjasama dengan perangkat daerah lain setempat yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas Komunikasi dan Informatika serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana untuk lebih menggiatkan sosialisasi makan ikan.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendorong agar konsumsi ikan di daerah itu meningkat, setidaknya mencapai 40 kilogram per kapita.

"Sekarang konsumsi ikan Sumbar baru 36 kg per kapita. Masih belum sesuai target," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, Yosmeri.

Menurut dia, angka 40 kilogram per kapita itupun sebenarnya masih belum cukup tinggi jika dibandingkan dengan konsumsi ikan daerah lain, apalagi dengan Malaysia, Korea atau Jepang.

"Sekarang kita galakkan ikan dijadikan berbagai olahan supaya lebih menarik dan rumah makan yang ada di Sumbar juga diminta untuk selalu menyajikan menu masakan ikan, baik ikan laut maupun ikan air tawar," ujarnya. (*)