Kapten Arh Heru Bahyu Dikebumikan di Padang

id pemakaman

Kapten Arh Heru Bahyu Dikebumikan di Padang

Bahri, ayah korban kecelakaan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI AD di Natuna, Kepulauan Riau, Komandan Baterai (Danrai) Kapten Arh Heru Bahyu. (Antara Sumbar/Aadiaat M. S.)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Korban kecelakaan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI AD di Natuna, Kepulauan Riau, Komandan Baterai (Danrai) Kapten Arh Heru Bahyu (32) dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara Lolong, Kota Padang, Sumatera Barat.

Ayah korban, Bahri saat pelepasan jenazah di rumah duka Lubuk Alung, Kabupaten Padangpariaman, Sumbar, Kamis, mengatakan jenazah almarhum tiba di rumah duka di Nagari (desa adat) Pungguang Kasiak, Kecamatan Lubuk Alung pada Kamis sekitar pukul 01.00 WIB.

Almarhum Kapten Arh Heru Bahyu meninggalkan seorang istri Yana Tristiani dan dua anak laki-laki.

Ia mengatakan almarhum merupakan anak sulung dari empat bersaudara yang memiliki berbagai prestasi karena suka membaca.

Sementara itu, salah seorang sahabat korban, Irwan Fadli mengatakan merasa kehilangan karena Kapten Arh Heru Bahyu merupakan sosok yang cerdas dan selalu menjaga hubungan emosional dengan warga sekitar.

"Dia sering membantu melalui pemikirannya yang cerdas ketika kami mengalami masalah," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Alfret Denny Teujeh membenarkan empat prajurit TNI AD meninggal dunia dan delapan prajurit terluka akibat kecelakaan saat latihan PPRC TNI di Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (17/5).

Ia mengatakan, insiden tersebut terjadi pada Rabu sekitar pukul 11.21 WIB, ketika salah satu pucuk Meriam Giant Bow dari Batalyon Arhanud 1/K yang sedang digunakan untuk menembak tidak dapat dikendalikan.

Ada empat orang yang meninggal pada insiden itu, yakni Komandan Baterai (Danrai) Kapten Arh Heru Bahyu, Pratu Ibnu Hidayat, Pratu Marwan, dan Praka Edy. Sementara prajurit luka-luka, yakni Pratu Bayu Agung, Serda Alpredo Siahaan, Prada Danar, Sertu B Stuaji, Serda Afril, Sertu Blego Switage, Pratu Ridai Dan Pratu Didi Hardianto. (*)