"Bukittinggi Library Fiesta" Kenalkan Arsip pada Anak

id Bukittinggi Library Fiesta, Pameran Arsip, Bukittinggi

"Bukittinggi Library Fiesta" Kenalkan Arsip pada Anak

Pengunjung menyaksikan arsip berupa foto Bukittinggi tempo dulu yang ditampilkan dalam kegiatan Bukittinggi Library Fiesta di pelataran objek wisata Jam Gadang, Kamis (18/5). (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), menggelar Bukittinggi Library Fiesta di pelataran Jam Gadang untuk meningkatkan minat baca yang salah satu kegiatannya mengenalkan arsip pada anak.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat, Novri di Bukittinggi, Kamis, mengatakan arsip merupakan informasi resmi yang dapat dimanfaatkan untuk penyelenggaraan berbagai bidang seperti pendidikan dan pemerintahan.

Ia menyebutkan sebanyak 38 dari sekitar 400 arsip berupa dokumen dan foto ditampilkan dalam kegiatan Bukittinggi Library Fiesta dan menampilkan kondisi Bukittinggi dalam berbagai tema seperti pendidikan, militer, perekonomian, infrstruktur dan kondisi geografis sejak tahun 1930.

Melalui keterangan di setiap arsip yang ditampilkan diharapkan dapat menimbulkan keingintahuan pengunjung terutama anak sehingga mencari tahu lebih banyak lewat buku maupun media lain.

"Hal itu sesuai dengan tujuan dari kegiatan yaitu agar masyarakat membudayakan membaca dan membudayakan sadar arsip," katanya.

Selain pameran arsip, kegiatan tersebut juga diisi dengan road show mobil pustaka keliling, serangkaian lomba bagi murid PAUD hingga siswa SMA terkait budaya baca, bedah buku, pameran buku dan pentas seni.

"Kegiatan ini akan dilaksanakan hingga 21 Mei 2017, diharapkan budaya baca terus tumbuh agar melahirkan masyarakat intelektual," ujarnya.

Menurut salah seorang pengunjung, Enita mengatakan pameran arsip dalam Bukittinggi Library Fiesta cukup menarik perhatian.

"Tidak banyak kesempatan bagi saya untuk mengenalkan Bukittinggi tempo dulu pada anak. Lewat foto-foto lama di sini, anak jadi tahu dan memang banyak bertanya terutama mengenai bentuk Jam Gadang yang beberapa kali bagian atapnya mengalami perubahan sehingga kegiatan ini jadi sarana menambah pengetahuan," katanya. (*)