New York, (Antara Sumbar) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), karena data manufaktur dari negara tersebut berada di bawah ekspektasi.
Federal Reserve Bank of New York melaporkan pada Senin (15/5) bahwa aktivitas bisnis di Negara Bagian New York datar, menurut perusahaan-perusahaan yang menanggapi Survei Manufaktur Negara Bagian New York (Empire State Manufacturing Survey) pada Mei 2017.
Indeks kondisi bisnis umum turun enam poin menjadi -1,0, jauh di bawah konsensus pasar 8,0.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,30 persen menjadi 98,955 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0976 dolar AS dari 1,0920 dolar AS, dan poundsterling Inggris naik ke 1,2894 dolar AS dari 1,2879 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7416 dolar AS dari 0,7391 dolar AS.
Dolar AS dibeli 113,70 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,43 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9964 franc Swiss dari 1,0021 franc Swiss dan turun tipis menjadi 1,3646 dolar Kanada dari 1,3713 dolar Kanada. (*)
Berita Terkait
Penjualan kue kering di Pasar Jatinegara Jakarta
Kamis, 28 Maret 2024 16:24 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,222 juta per gram
Kamis, 28 Maret 2024 9:35 Wib
Rupiah Kamis pagi turun menjadi Rp15.881 per dolar AS
Kamis, 28 Maret 2024 9:34 Wib
Jasa penyewaan mobil meningkat di Padang
Rabu, 27 Maret 2024 16:08 Wib
Produksi migas PHKT
Rabu, 27 Maret 2024 15:57 Wib
Deforestasi hutan Sumatera Barat
Rabu, 27 Maret 2024 15:51 Wib
Harga emas Antam kembali naik jadi Rp1,217 juta per gram
Rabu, 27 Maret 2024 9:06 Wib
Penggunaan mesin panen teh elektrik di Solok
Selasa, 26 Maret 2024 15:51 Wib