Jakarta, (Antara Sumbar) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai surplus neraca perdagangan pada April 2017 sebesar 1,24 miliar dolar AS bisa menjadi modal untuk mendorong kinerja pertumbuhan ekonomi.
"Itu modal yang bagus untuk menaikkan penerimaan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Darmin di Jakarta, Senin.
Darmin menambahkan surplus neraca perdagangan pada April 2017 ini merupakan pencapaian yang positif karena lebih baik dari periode yang sama tahun 2016, meski sedikit menurun dibandingkan pencapaian pada Maret 2017.
"Ekspor kita naik walau naiknya dibanding Maret tidak, tapi kalau dibanding 'year on year' naiknya masih bagus, apalagi 'year to date'," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan neraca perdagangan Indonesia pada April 2017 mencatatkan surplus sebesar 1,24 miliar dolar AS, yang didorong oleh surplus neraca perdagangan nonmigas.
Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers mengatakan bahwa surplus neraca nonmigas tercatat sebesar 1,87 miliar dolar AS, sementara neraca migas defisit sebesar 634,2 miliar dolar AS.
"Surplus nonmigas itu besar, tapi karena ada defisit dari neraca migas maka surplus neraca perdagangan April itu menjadi sebesar 1,24 miliar dolar AS," kata Suhariyanto.
Pada periode tersebut, kinerja ekspor Indonesia tercatat mencapai 13,17 miliar dolar AS, sementara impor sebesar 11,93 miliar dolar AS.
Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia pada Januari-April 2017 tercatat surplus sebesar 5,33 miliar dolar AS dengan ekspor mencapai 53,86 miliar dolar AS dan impor sebesar 48,53 miliar dolar AS.
"Surplus tersebut jauh lebih besar dibanding periode yang sama pada 2016," kata Suhariyanto.
Pada 2016, surplus neraca perdagangan untuk periode yang sama tercatat sebesar 2,65 miliar dolar AS. Tren surplus neraca perdagangan pada 2017 jauh lebih tinggi jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Negara-negara yang tercatat sebagai penyumbang surplus bagi Indonesia selama periode Januari-April 2017 tersebut antara lain adalah India mencapai 3,36 miliar dolar AS, Amerika Serikat 3,23 miliar dolar AS dan Belanda sebesar 1,04 miliar dolar AS.
Sementara negara-negara penyumbang defisit adalah Republik Rakyat Tiongkok yang mencapai 4,10 miliar dolar AS, Thailand 1,21 miliar dolar AS dan Australia sebesar 997 juta dolar AS.
BPS juga mencatat kinerja ekspor yang meningkat secara signifikan sejak awal tahun memberikan kontribusi terhadap ekonomi Indonesia yang tumbuh sebesar 5,01 persen (yoy) pada triwulan I-2017.
Kinerja ekspor pada triwulan I-2017 tercatat tumbuh positif 8,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh minus 3,29 persen.
Perbaikan sektor ekspor ini dukung oleh perbaikan ekspor barang nonmigas dan jasa, seiring dengan membaiknya perekonomian serta tumbuhnya permintaan di negara tujuan ekspor utama Indonesia. (*)
Berita Terkait
Bobby Nasution ucapkan terima kasih ke PDI Perjuangan
Rabu, 15 November 2023 4:59 Wib
Mulai 1 Desember 2022 cukup bawa KTP saja berobat di Kota Medan
Selasa, 29 November 2022 6:31 Wib
Setelah Marawa Beach Club di Padang, Raffi Ahmad siap berinvestasi kembangkan Medan Zoo
Rabu, 18 Mei 2022 5:40 Wib
Lewat serial animasi, PIM Pictures kenalkan tujuh "Pahlawan Batak"
Senin, 16 Agustus 2021 7:05 Wib
Andi Mallarangengdilaporkan oleh Demokrat versi KLB ke Polda Metro Jaya
Sabtu, 13 Maret 2021 13:43 Wib
Gubernur pertama Sumut SM Amin Nasution akan diberi gelar Pahlawan Nasional
Selasa, 10 November 2020 7:24 Wib
Seperti ini mobil dinas Ahmad Yani di Museum Lubang Buaya
Kamis, 1 Oktober 2020 11:08 Wib
PDIP resmi usung menantu Presiden Jokowi Bobby Nasution di Pilkada Medan
Selasa, 11 Agustus 2020 11:56 Wib