Jonan Tinjau Fasilitas PJU di Sumbar

id Menteri ESDM, Ignasius Jonan,

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meninjau fasilitas lampu hemat energi Penerangan Jalan Umum (PJU) di kawasan Bukittinggi, Sumatera Barat.

"Lampu ini bentuk kampanye konservasi energi, agar bisa menghemat anggaran daerah dalam menerangi jalan," kata Jonan saat meninjau PJU di Bukittinggi, Jumat.

Menurutnya lampu ini mampu menyala dan redup sendiri sesuai pasokan matahari dan menggunakan "LED" dalam sinarnya, sehingga lebih hemat dari segi pemakaian energi.

Dana pagu untuk PJU tahun 2017 rencananya sebesar Rp39,89 miliar, khusus di Sumatera Barat sebanyak Rp21 miliar, namun itu masih mungkin untuk berubah.

Perhitungan nilai dari lampu tersebut lebih hemat dibandingkan lampu biasa, sebab menggunakan energi dari tenaga matahari dan retrofit dibandingkan sebelumnya yang menggunakan listrik.

Selain itu, Jonan juga meresmikan sumur bor air bersih bagi masyarakat di daerah Mandiangin, Bukittinggi, Sumatera Barat.

"Daerah yang daratan tinggi pasti memerlukan sumur bor yang dalam dan sedotan kuat untuk mengalirkan air, setiap tahun pemerintah anggarkan untuk 200 sumur bor seluruh Indonesia," kata Ignasius Jonan.

Ia mengatakan bantuan berupa sumur bor lebih bermanfaat bagi masyarakat karena air sangat bermanfaat bagi masyarakat.

"Saya biasanya meresmikan sumur minyak dan gas bumi (migas) skala besar, kali ini sumur air bagi masyarakat, saya kira ini justru yang langsung berdampak bagi masyarakat," ujar Jonan.

Sementara itu, Wali kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengatakan bahwa masyarakat Bukittinggi masih memerlukan bantuan air bersih. Saat ini Bukittinggi masih membutuhkan 400 liter per detik, sedangkan kapasitas yang tersedia masih 25 liter per detik.

Bukittinggi sedang mengganti pipa saluran air sepanjang 24 kilometer dan masih membutuhkan sepanjang 250 kilometer lagi untuk memenuhi seluruh kebutuhan air bagi masyarakat.

Ramlan juga mengatakan saat ini masih mengkaji aliran listrik untuk bisa mengalirkan air tersebut dan diupayakan nantinya akan bisa gratis bagi warga.

"Kalau kita tidak pelihara bisa rusak sumur itu, nah ini sedang mengkaji biaya pemeliharaan dan listrik yang digunakan agar masyarakat bisa gratis memanfaatkan dan mendapatkan air tersebut," imbuhnya. (*)