Pasaman Barat Genjot Pembangunan Turunkan Kemiskinan

id Syahiran, Pasaman Barat, Kemiskinan

Pasaman Barat Genjot Pembangunan Turunkan Kemiskinan

Bupati Pasaman Barat, Syahiran.

Simpang Empat,(Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) menggenjot pelbagai pembangunan yang langsung menyentuh masyarakat dalam upaya menurunkan angka kemiskinan yang masih tinggi.

"Kemiskinan harus dikeroyok secara bersama melalui program yang disusun. Kita ingin kemiskinan berkurang dan Pasaman Barat lepas dari status tertinggal," kata Bupati Pasaman Barat, Syahiran di Simpang Empat, Rabu.

Ia mengatakan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus menyinkronkan berbagai program yang langsung dirasakan masyarakat.

"Sebagian program telah dilaksanakan di akhir tahun 2016 lalu dan akan dilanjutkan pada 2017 ini sampai berlanjut 2018," katanya.

Salah satu program yang sedang dijalankan adalah program empat kali seribu yakni seribu jamban, seribu sambungan listrik, seribu rehab rumah dan seribu air bersih di seluruh nagari atau desa di Pasaman Barat, terutama daerah tertinggal.

"Kita harus bangun daerah pinggiran nagari yang saat ini ada Rp96 miliar dana yang dikelola untuk seluruh nagari di Pasaman Barat," ujarnya.

Selain itu Pemkab Pasaman Barat juga menggandeng PKK sebagai organisasi yang langsung menyentuh keluarga.

"PKK berupaya meningkatkan penyuluhan kebangsaan, pola asuh anak, peningkatan pendidikan, khursus, dan lainnya," sebutnya.

Melalui program PKK diharapkan bisa mengajak keluarga untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam berbagai macam tumbuhan sehigga pendapatan keluarga itu bertambah.

Pihaknya juga telah melakukan advokasi penanggulangi kemiskinan dengan mengsinkronkan program semua OPD dalam mengeroyok kemiskinan di Pasaman Barat.

"Saat ini setiap nagari harus membuat 50 jamban, sambungan listrik, rehab rumah warga miskin, atau warga berkebutuhan khusus," tambah Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Nagari, Etris Dsem.

Setiap nagari saat ini ada dana Rp9,5 miliar untuk program pemberantas kemiskinan. Walinagari diharapkan mampu memanfaatkannya untuk memberantas kemiskinan.

Sementara itu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pasaman Barat juga telah menyusun program prioritas 2018 yang mengacu pada Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbang).

Dari program yang disusun itu ada 11 program strategis yang akan dilaksanakan dalam rangka pemberantasan kemiskinan.

Program tersebut dinominasi oleh pembangunan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam rangka pengentasan kemiskinan dan melepaskan daerah itu dari ketertinggalan.

Kepala Bappeda Pasaman Barat, Jhoni Hendri mengatakan, ada sejumlah prioritas program yang harus dijalankan tanpa mengabaikan usulan dari masyarakat.

Prioritas kabupaten sendiri di tahun 2018 mendatang dintaranya pembangunan jalan ke Pelabuhan Teluk Tapang dan jalan Air Balam menuju Sumatera Utara.

"Infrastruktur tidak bisa kita abaikan jika kita ingin keluar dari prediket daerah tertinggal. Kita harus upayakan program yang sudah menjadi prioritas itu harus terlaksana sesuai rencana," ujarnya.

Selain itu melaksanakan program 1.000 renovasi rumah tidak layak huni, seribu listrik gratis bagi keluarga miskin, seribu jamban gratis dan seribu bibit pohon.

Pembangunan infrastruktur daerah tertinggal dan perbatasan, Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah.(RSUD) Jambak dan pembangunan Rumah Sakit Pratama Ujung Gading.

Kemudian pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai upaya peningkatan kualitas tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.

Selanjutnya penyelesaian pembangunan jalan lingkar (Outer ring road) Kota Simpang Empat, pembangunan tempat penimbunan akhir (TPA) kabupaten.

Dia menambahkan program selanjutnya pembangunan Islamic Centre, pembangunan rumah potong hewan, pembangunan pasar modern dan terakhir pengembangan destinasi pariwisata lokal.

Dari data BPS tahun 2011 penduduk miskin di Pasaman Barat sebanyak 26.652 KK setelah validasi menjadi 23.191 kepala keluarga.

Rincian angka kemiskinan di Kecamatan Ranah Batahan rumah tangga miskin sebanyak 1.891 kepala keluarga, Kecamatan Sungai Beremas sebanyak 1.676 jiwa, Kecamatan Koto Balingka sebanyak 2.668 jiwa, Kecamatan Lembah Melintang sebanyak 2.135 jiwa, Kecamatan Sungai Aur sebanyak 2.078 jiwa.

Selanjutnya Kecamatan Gunung Tuleh sebanyak 2.105 jiwa, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie sebanyak 1.610 jiwa, Kecamatan Talamau sebanyak 3.160 jiwa, Kecamatan Pasaman sebanyak 2.155 jiwa, Kecamatan Luhak Nan Duo sebanyak 1.831 jiwa dan Kecamatan Kinali sebanyak 1.882 jiwa.

"Jadi kalau kita lihat total keseluruhan rumah tangga miskin di Pasaman Barat sebanyak 23.191 KK turun dari sebelumnya 26.652 KK," kata Afrizal Azhar. (*)