Jakarta, (Antara Sumbar) - Pemerintah Indonesia mempromosikan skema kemitraan untuk membantu pembiayaan nelayan kecil dalam pertemuan kelompok kerja pada Konferensi Kementerian Ekonomi Biru Kedua (BEC II) Asosiasi Negara-negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) di Jakarta, Senin (8/5).
Deputi Koordinasi Bidang Kedaulatan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Arif Havas Oegroseno dalam siaran pers di Jakarta, Selasa, mengatakan paparan mengenai pembiayaan untuk sektor perikanan tangkap dan budi daya mendapat respon yabg positif dari para negara anggota IORA.
Konsep yang dapat membantu nelayan kecil tersebut tidak tersedia di sejumlah negara seperti Afrika Selatan, Oman, Mozambik, dan Madagaskar.
"Maka salah satu caranya adalah dengan kemitraan dengan perusahaan swasta dengan nelayan kecil. Nah, perusahaan swasta itulah yang memperoleh pembiayaan dari bank kemudian melakukan pendampingan atau kerja sama dengan nelayan," jelasnya.
Havas menjelaskan para nelayan kecil cukup telah terbantukan atas langkah yang dilakukan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam memberikan kredit kepada nelayan dengan mengucurkan dana sekitar Rp14 triliun. Rata-rata per orang mendapatkan 2.500 dolar AS.
Terkait masalah terumbu karang, Havas mengatakan saat ini masalah terumbu karang sedang jadi perhatian negara-negara kawasan.
Oleh karena itu, turut hadir dalam kegiatan itu Prakarsa Segitiga Karang tentang Terumbu Karang, Perikanan dan Ketahanan Pangan (CTI-CFF) yang membagikan pengalaman Indonesia dalam melakukan restorasi terumbu karang.
"Jadi banyak dari negara-negara Samudera Hindia mengalami kerusakan, sehingga kami bisa menawarkan restorasi terumbu karang," ucapnya.
Ada pun terkait wisata bahari, dibahas mengenai jaringan pelabuhan.
"Tujuan kita adalah agar bisa menjalin komunikasi dan membangun jaringan antarpelabuhan agar kita bisa memperluas pasar ekspor," kata Havas.
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen IORA KV Bhagirath optimistis Forum 2nd IORA Blue Economy Ministerial Conference dapat menghasilkan keputusan dalam bentuk proyek selain tukar menukar pengalaman.
"Banyak potensi yang bisa dikembangkan di kawasan Samudera Hindia namun belum banyak dilakukan," ujarnya.
Menurutnya, setelah pertemuan ini, akan segera digelar pertemuan lanjutan pada Juli di Indonesia.
BEC II atau 2nd IORA Blue Economy Ministerial Conference merupakan tindak lanjut dari dari penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi IORA pada 5-7 Maret 2017 di Jakarta.
The 2nd IORA Ministerial Blue Economy Conference (BEC) berlangsung 8-10 Mei 2017 di Jakarta. (*)
Berita Terkait
Pemkot Pariaman modernisasi puluhan mesin kapal nelayan pada 2023
Kamis, 29 Februari 2024 15:42 Wib
Ketersediaan es penuhi kebutuhan nelayan di Pasaman Barat
Senin, 19 Februari 2024 10:14 Wib
Ketersediaan es penuhi kebutuhan nelayan di Pasaman Barat
Sabtu, 17 Februari 2024 15:45 Wib
Distribusi logistik gunakan perahu nelayan ke Pulau Panjang Pasaman Barat berjalan lancar
Selasa, 13 Februari 2024 19:47 Wib
Produksi ikan di Agam capai 30.660,68 ton selama 2023
Jumat, 9 Februari 2024 10:28 Wib
Basarnas Padang cari nelayan hilang setelah alami kecelakaan kapal
Minggu, 4 Februari 2024 20:27 Wib
Gubernur Mahyeldi imbau nelayan urus izin kapal di Gerai Terpadu
Rabu, 24 Januari 2024 22:05 Wib
DKP Sumbar ingatkan nelayan membeli kapal lengkap dengan surat izin
Selasa, 23 Januari 2024 20:20 Wib