BPS: Indeks Tendensi Konsumen Sumbar Turun

id BPS, Sumbar, Indeks Tendensi Konsumen

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat indeks tendensi konsumen di daerah itu pada triwulan I 2017 mencapai 99,93 atau turun dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 103,73.

Turunnya indeks tendensi konsumen disebabkan merosotnya indeks variabel pembentuk yaitu pendapatan rumah tangga yang memiliki indeks 95,04 ," kata Kepala BPS Sumbar, Sukardi di Padang, Senin.

Ia menjelaskan indeks tendensi konsumen adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan BPS melalui survei tendensi konsumen menggambarkan kondisi ekonomi pada triwulan berjalan.

Lebih lanjut, ia menambahkan dalam melaksanakan survei dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu.

Pelaksanaan survei dilakukan di Kabupaten Agam, Kota Padang, Kota Solok dan Kota Bukittinggi dengan jumlah sampel 28 blok sensus, ujar dia.

Ia menyampaikan turunnya indeks tendensi konsumen disebabkan dua variabel pembentuk yaitu pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga dan variabel volume atau frekuensi konsumsi rumah tangga.

Sementara Indeks Tendensi Konsumen Sumbar pada triwulan II 2017 diperkirakan sebesar 108,12, yang bermakna kondisi ekonomi mengalami peningkatan dan tingkat optimistis konsumen diperkirakan juga naik dibandingkan triwulan I 2017.

Ia mengatakan indeks tendensi konsumen triwulan I berada di bawah indeks nasional yang berada pada posisi 102,07 menempati urutan kedelapan diantara provinsi lain di Sumatera.

Pada sisi lain ia menyampaikan ekonomi provinsi itu pada triwulan I 2017 tumbuh 4,91 persen dibandingkan triwulan I 2016 dengan pertumbuhan tertinggi disokong oleh sektor penyediaan akomodasi dan makan minum.

"Angka ini sedikit melambat dibandingkan triwulan I 2016 yang mencapai 5,58 persen," ujarnya.

Ia memaparkan struktur ekonomi Sumbar pada triwulan I didominasi oleh tiga kategori utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 24,18 persen, perdagangan besar, eceran dan reparasi sepeda motor 14,96 persen dan transportasi serta pergudangan 12,31 persen.

Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi pada triwulan I pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,01 persen diikuti perdagangan besar dan eceran serta reparasi sepeda motor 0,74 persen serta transportasi dan pergudangan 0,63 persen.

Menurutnya beroperasinya kapal cepat Mentawai Fast tujuan Padang-Sikakap sejak 6 Januari 2017 ikut andil meningkatkan pertumbuhan lapangan usaha transportasi dan pergudangan di Sumbar. (*)