Jelang Ramadhan, Harga Bahan Pokok di Padang Masih Stabil

id Harga, Sembako, Ramadhan

Jelang Ramadhan, Harga Bahan Pokok di Padang Masih Stabil

Ilustrasi - Pedagang menata dagangan cabai di Pasar Kota Boyolali, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Padang, (Antara Sumbar) - Harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), terpantau stabil karena pasokan barang dapat mengimbangi kebutuhan konsumen di kota itu.

"Harga kebutuhan pokok di pasaran saat ini relatif stabil, seperti halnya beras, minyak gorenng, dan gula pasir," kata salah seorang pedagang bahan pokok di Pasar Raya Padang, Dian (30) di Padang, Senin.

Harga beras premium seperti thailand senilai Rp10.500 per kilogram, sedangkan jenis IR-36 mencapai Rp11.000 dan IR-42 seharga Rp12.500 per kilogram.

Kemudian, harga gula pasir mencapai Rp13.000 per kilogram, harga minyak goreng curah senilai Rp11.000 per kilogram.

Menurut dia, stabilnya sejumlah harga bahan pokok tersebut, karena stok di pasaran mampu memenuhi permintaan pembeli.

Kenaikan terjadi pada harga cabai di pasaran yang dibandrol dengan harga berkisar Rp28.000 hingga Rp30.000 per kilogram, yang sebelumnya berharga Rp28.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang cabai di Pasar Raya Padang, Ida (42) mengatakan kenaikan harga cabai ini dikarenakan pasokan cabai menurun, sedangkan permintaan terhadap komoditi ini mengalami kelonjakan menjelang ramadhan.

"Pemasokan cabai agak berkurang dari biasanya, karena itu harga naik yang sebelumnya senilai Rp26.000 per kilogram saat ini mencapai Rp30.000 per kilogram," katanya.

Sementara itu, salah seorang pembeli di Pasar Raya Padang Martina (34) berharap agar harga kebutuhan pokok dapat terus stabil hingga memasuki ramadhan.

"Biasanya terjadi kenaikan harga jelang ramadhan karena permintaan meningkat, kalau terjadi peningkatan pasti akan menyulitkan kami sebagai pembeli," katanya.

Oleh karena itu, dinas terkait atau pemerintah dapat selalu memantau harga pasar, sehingga jika terjadi peningkatan harga dapat diantisipasi, misalnya dengan melakukan operasi pasar. (*)