Pemkab : Sekitar 9.000 Wisatawan Selama Lomba Paralayang

id paralayang

Pemkab : Sekitar 9.000 Wisatawan Selama Lomba Paralayang

Ilustrasi. (Antara)

Lubukbasung, (Antara Sumbar) - Sekitar 9.000 wisatawan berkunjung ke sejumlah objek wisata di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, selama lomba paralayang Trip Of Indonesia (TROI) seri dua di Danau Maninjau pada 5-7 Mei 2017.

"Ke 9.000 wisatawan ini berasal dari Agam, Bukittinggi, Padang Pariaman dan lainnya," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Agam, Hadi Suryadi saat penutupan lomba paralayang TROI seri dua di Bayua, Kecamatan Tanjung Raya, Minggu.

Ia mengatakan, jumlah kunjungan ini berdasarkan informasi diperoleh dari pengelola Objek Wisata Muko-muko, Puncak Lawang, Ambun Tanai, Museum By Hamka dan lainnya.

Setiap hari, tambahnya, sekitar 3.000 wisatawan mengunjungi objek wisata itu untuk melihat atlet paralayang.

Dengan kunjungan ini, maka uang beredar di objek wisata itu sekitar Rp900 juta selama event internasional yang digelar selama tiga hari itu.

Uang yang beredar ini belum termasuk penginapan dan hanya dari transaski jual beli makanan, minuman, trasportasi ojek dan lainnya.

"Ini tujuan dari lomba tersebut sehingga pendapatan masyarakat di sekitar objek wisata akan meningkat," katanya.

Ke depan, pihaknya berharap Danau Maninjau ditujuk kembali oleh Kementerian Pemuda dan Olaharaga untuk menggelar event serupa pada tahun depan, sehingga jumlah kunjungan lebih banyak dibandingkan tahun ini.

Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria menambahkan, Pemkab Agam berupaya untuk membangun lokasi mendarat permanen dan lokasi mendarat terapung di Danau Maninjau.

Untuk mencapai ini, Pemkab Agam akan mengusulkan dana untuk pembangunan lokasi mendarat ke pemerintah pusat pada 2017.

"Mudah-mudahan usulan ini disetujui oleh pusat, sehingga pada 2018 sudah dibangun lokasi mendarat permanen dan terapung," katanya.

Salah seorang atlet, Edison mengakui, lokasi di Danau Maninjau sangat bagus untuk paralayang karena pemadangan sangat indah dan para atlet bisa lama berada di udara.

Namun lokasi mendarat harus diperbesar dengan luas sekitar satu hektare, agar para atlet lebih nyaman saat mendarat.

"Apabila lokasi mendarat sudah sesuai kriteria, maka event internasional bisa digelar di Maninjau," katanya. (*)