Harga Gabah di Sumbar Turun 4,29 Persen

id Harga, Gabah, Sumbar

Harga Gabah di Sumbar Turun 4,29 Persen

(ANTARA SUMBAR/Arif Pribadi)

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat harga gabah tingkat petani di provinsi itu turun 4,29 persen pada April 2017.

Berdasarkan survei harga produsen gabah dari 126 observasi transaksi pada tujuh kabupaten di Sumbar selama April 2017, harga gabah kering panen turun dari Rp5.719 perkilogram pada Maret menjadi Rp5.474 perkilogram pada April 2017, kata Kepala BPS Sumbar, Sukardi di Padang, Selasa.

Sementara di tingkat penggilingan harga gabah kering panen turun sebesar 4,45 persen dari Rp5.809 per kilogram menjadi Rp5.551 per kilogram pada April 2017, ujar dia.

Ia menambahkan survei harga dilakukan di Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Padang Pariaman, Agam, Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan Pasaman.

Sukardi menyebutkan pada tingkat petani harga gabah tertinggi berasal dari Kabupaten Tanah Datar yaitu varietas SPR sebesar Rp6.600 per kilogram.

Sedangkan harga terendah berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan yaitu varietas IR 66 senilai Rp4.400 per kilogram, lanjutnya.

Menurutnya, berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2015 tentang pengadaan gabah, beras dan penyaluran beras oleh pemerintah,ditetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang baru berlaku sejak 17 Maret 2015 untuk gabah kering panen Rp3.700 per kilogram di tingkat petani dan tingkat penggilingan Rp 3.750 per kilogram.

Lebih lanjut, ia mengatakan berdasarkan pemantauan belum ditemukan kasus harga gabah yang berada di bawah harga pembelian pemerintah.

Sebelumnya Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto meminta Bulog membeli beras petani lokal di Sumbar sesuai dengan harga pokok penjualan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"Apalagi Sumbar juga merupakan lumbung pangan dan pada beberapa kabupaten mengalami surplus beras sehingga perlu menjadi perhatian Bulog dalam rangka mewujudkan amanat Undang-Undang Pangan," ujar dia.

Sejalan dengan itu Kepala Bulog Sumbar, Benhur Ngkaimi mengatakan pihaknya siap membeli beras petani lokal namun selama ini kendalanya karena kualitas beras Sumbar bagus lebih banyak diserap oleh pasar. (*)