Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Kesehatan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau para orangtua di daerah itu untuk melengkapi imunisasi dasar pada anak agar terhindar dari berbagai penyakit.
Kepala Dinkes Padang, Feri Mulyani di Padang, Minggu mengatakan untuk melengkapi imunisasi dasar pada anak orangtua harus mempunyai kesadaran untuk membawa anaknya ke tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan posyandu.
"Semua bayi diberikan hak untuk mendapatkan imunisasi," katanya.
Ia mengatakan, sebanyak 23 puskesmas yang berada di daerah itu selalu siap memberikan pelayanan kepada anak yang ingin mendapatkan imunisasi, sehingga tinggal kesadaran orangtua dalam membawa anaknya ke puskesmas itu.
Feri menjelaskan fungsi dari imunisasi dasar lengkap tersebut yaitu agar anak terhindar dari penyakit seperti campak, difteri, tetanus, polio, hepatitis maupun tuberkulosis.
Jenis imunisasi itu adalah BCG yang berfungsi untuk mencegah dari penyakit Tuberkulosis (TBC), Polio untuk terhindar dari penyakit polio yaitu jenis penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Kemudian, DPT untuk melindungi dari difteri, tetanus dan pertusis, Hepatitis B menghindari penyakit yang mengakibatkan kerusakan pada hati, dan campak yang dapat mengakibatkan komplikasi radang paru, radang otak dan kebutaan.
Ia berharap setiap anak di daerah itu mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Terkait capaian imunisasi dasar lengkap Kota Padang pada 2016 mencapai 93.3 persen, hal tersebut jauh melampaui batas yang ditetapkan yakni sebesar 80 persen.
Hal itu, kata Feri, tidak terlepas dari kesadaran masyarakat dalam membawa anaknya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi lengkap, termasuk peran serta aktif pihak dinkes dalam menyosialisasikan pentingnya imunisasi.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan M Subuh mengatakan realisasi target program imunisasi tahun 2016 sudah terpenuhi, namun masih belum merata di seluruh wilayah Indonesia.
"Tren cakupan imunisasi lengkap secara nasional mengalami peningkatan, namun masih terdapat anak-anak yang sama sekali belum mendapatkan imunisasi. Selama beberapa tahun persentasenya fluktuatif," ucapnya.
Sementara, Kepala Sub-Direktorat Imunisasi Direktorat Surveilans, Imunisasi dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan dr Prima Yosephine memaparkan alasan yang menyebabkan orang tua tidak melakukan imunisasi pada anaknya antara lain tidak menginginkan efek demam atau sakit pascaimunisasi, faktor budaya dan agama, serta ketidaktahuan terhadap kewajiban vaksin. (*)
Berita Terkait
Puskesmas Lumpo Pesisir Selatan berikan imunisasi Hepatitis B pada tenaga medis
Sabtu, 24 Februari 2024 5:37 Wib
Dokter: Rotavirus penyebab umum diare pada balita dan anak-anak
Selasa, 22 Agustus 2023 14:21 Wib
Hingga 14 Maret 2023, realisasi imunisasi polio tetes di Pariaman capai 65,8 persen
Rabu, 15 Maret 2023 10:26 Wib
18.293 balita di Agam baru dapat imunisasi polio
Senin, 13 Maret 2023 15:36 Wib
Sukseskan imunisasi Polio, Bunda PAUD Padang Panjang harapkan dukungan semua pihak
Senin, 13 Maret 2023 14:16 Wib
Ketua TP-PKK Padang Panjang: crash program polio kepedulian masyarakat atas hak anak
Senin, 6 Maret 2023 15:06 Wib
Pasbar gelar imunisasi polio serentak 6-11 Maret 2023 sikapi tingginya kasus polio di Aceh dan Sumut
Senin, 6 Maret 2023 13:30 Wib
Senin minggu depan, Agam mulai Pekan Imunisasi Polio
Jumat, 3 Maret 2023 17:15 Wib