SMKN 1 Agam Umumkan UN Lewat SMS Centre

id Ujian nasional

SMKN 1 Agam Umumkan UN Lewat SMS Centre

Ujian nasional. (Antara)

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengumumkan hasil kelulusan ujian nasional (UN) pada Selasa (2/5), melalui Short Message Service (SMS) center dalam mengatasi corat-coret baju seragam yang dilakukan siswa sekolah itu.

"SMS itu akan kita kirim kepada orang tua murid pada Selasa (2/5) sekitar pukul 18:00 WIB dan siswa juga dapat melihat hasil kelulusan itu melalui http://smkn1lubukbasung.sch.id," kata Kepala SMKN 1 Lubuk Basung, Muhammad Hidayat didampingi Wakil Kepala Bagian Sarana SMKN 1 Lubuk Basung, Zedri Formen di Lubuk Basung, Minggu.

Ia mengatakan, pengumuman kelulusan siswa dengan menggunakan SMS center ini merupakan yang pertama kali dilakukan SMKN 1 Lubuk Basung dan SMKN 1 Lubuk Basung merupakan satu-satunya siswa yang mengumumkan kelulusan melalui SMS center di Agam.

Ini untuk mengatasi aksi corat-coret baju seragam yang dilakukan oleh siswa setelah menerima hasil kelulusan, karena baju seragam ini bisa dimanfaatkan oleh adik mereka atau siswa lain.

Selain itu, juga mengatasi aksi ugal-ugalan sepeda motor di jalan raya.

"Kita tidak menginginkan siswa melakukan corak-coret dan ugal-ugalan di jalan raya setelah menerima kelulusan, karena aksi itu banyak mudarat dari pada manfaatnya," tegasnya.

Sebelumnya, SMKN 1 Lubuk Basung sudah mencoba untuk menyiasati aksi corak-coret seragam tersebut dengan cara seluruh siswa wajib menggunakan seragam batik saat pengumuman kelulusan itu.

Namun beberapa menit setela pengumuman, para siswa menganti seragam dengan seragam warna putih sehingga seluruh baju mereka di coret.

Ia menambahkan, jumlah siswa SMKN 1 Lubuk Basung yang mengikuti UN sebanyak 221 orang. Pelaksanaan UN ini berbasis komputer.

Ketua Komisi IV Bidang Pendidikan dan Kesra DPRD Agam, Irfan Amran mendukung terobosan yang dilakukan oleh SMKN 1 Lubuk Basung dan berharap seluruh sekolah di Agam mencontoh terobosan tersebut.

"Kita berharap seluruh sekolah mencontoh terobosan ini agar tidak ada aksi corak-coret seram sekolah saat menerima hasil kelulusan," katanya.

Sebelumnya, pihaknya telah menyampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam untuk mencari solusi dalam mengatasi corak-coret tersebut.

Setelah solusi di dapat, maka harus disampaikan kepada pihak sekolah, sehingga baju seragam tidak dicoret dan bisa dimanfaatkan bagi siswa lain. (*)