Kopertis-X : Pengembangan PTS Beorientasi Pada Potensi Daerah

id Kopertis

Kopertis-X : Pengembangan PTS Beorientasi Pada Potensi Daerah

Gedung Kopertis Wilayah X. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah X Sumatera Barat, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau, Prof Herri mengatakan pengembangan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) harus berorientasi pada kebutuhan daerah.

"Orientasi ini khususnya untuk menciptakan sumber daya manusia terampil dan potensial sehingga bisa dipakai di daerah tersebut," katanya, di Padang, Kamis.

Dia mencontohkan daerah seperti Kota Padang yang berorientasi pariwisata atau ekonomi, maka perguruan tingginya secara maksimal mengembangkan bidang akuntansi, manajemen atau pariwisata tersebut.

Kemudian di Jambi yang berbasis perkebunan atau pertambangan, jurusan kehutanan, pertanian dan teknik bisa diperkuat.

Lalu di Riau dan Kepulauan Riau yang menitikberatkan pada industri dan maritim, maka penguatan jurusan seperti teknik, perkebunan, kimia, biologi, perikanan serta kelautan.

"Hal ini penting untuk menyediakan sumber daya lokal yang andal dan siap pakai dalam dunia kerja," ujar dia.

Orientasi ini juga bisa digunakan kampus yang akan membuka program studi baru, kearifan lokal dan potensi yang ada di daerah menjadi tujuannya.

Misalnya di Sumbar di Kepulauan Mentawai yang belum memiliki kampus representatif, bisa dibuka prodi tentang pengembangan sumber daya laut atau pariwisata.

Dengan begitu, kata Herri kampus tersebut akan memberikan sumbangsih bagi kemajuan daerah.

"Meskipun orientasinya potensi daerah, maka kualitas secara internal seperti akreditasi tetap perlu dilakukan," kata dia.

Dalam hal ini pengelola kampus harus meminta pendapat dan berdiskusi dengan daerah tentang kebutuhan tenaga kerja atau teknologi.

Dengan adanya hubungan ini maka akan tercipta sinergitas yang berujung pada kemajuan dan penguatan sumber daya daerah.

Sementara itu, seorang dosen Universitas Lancang Kuning Riau Ridho mengatakan peran masyarakat bisa menunjang kemajuan kampus di suatu daerah.

Dalam hal ini pilihan masyarakat untuk berkuliah di kampus daerahnya akan memperkuat eksistensi kampus dalam membangun daerah.

Akan tetapi katanya, bila tetap memilih ke kampus yang jauh dari daerah maka tetap sulit mencari sumber daya yang kompetitif. (*)