Batusangkar, (Antara Sumbar) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendukung upaya pemerintah daerah untuk mengembangkan objek wisata berbasis kebudayaan.
"Objek wisata yang diminati wisatawan mancanegara saat ini sekitar 60 persen berbasis kebudayaan seperti terpeliharanya adat istiadat, peninggalan sejarah, atau bangunan kuno yang tinggi nilainya," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid saat kunjungan kerja ke Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin.
Ia mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Tanah Datar yang terus menjaga keaslian adat, budaya, dan peninggalan sejarah daerah itu sehingga jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat setiap tahun.
"Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dan pendapatan nasional dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat," katanya.
Untuk itu, Ia meminta Pemkab Tanah Datar bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batusangkar membuat kajian yang konfrehensif terhadap pengembangan objek wisata berbasis kebudayaan di daerah itu.
"Hal itu selaras dengan draf undang-undang tentang kebudayaan yang kita usulkan dan saat ini sedang dibahas di DPR RI," katanya.
Sementara itu, Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi menyampaikan saat pemerintah daerah sedang mengembangkan dua objek wisata berbasis kebudayaan yakni Istano Basa Pagaruyung dan Nagari Tuo Pariangan yang telah dinobatkan sebagai salah satu daerah terindah di dunia.
"Dua objek wisata itu sudah menjadi magnet wisatawan untuk datang ke Tanah Datar," katanya.
Ia menjelaskan untuk objek wisata Istano Basa Pagaruyung jumlah kunjungan wisatawan selama 2016 sebanyak 990.000 orang, sementara target selama 2017 sebanyak 1,05 juta orang.
"Untuk pengembangan Istano Basa Pagaruyung ini agar lebih tampak menarik, nyaman, dan indah, kita membutuhkan anggaran sebesar Rp12 miliar," katanya.
Sementara untuk pengembangan objek wisata Nagari Tuo Pariangan untuk membangun sarana prasarana pendukungnya dibutuhkan biaya sebesar Rp150 miliar.
"Kita sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat melalui Kemendikbud untuk pengembangan kedua objek wisata berbasis kebudayaan tersebut," katanya. (*)
Berita Terkait
ISI Padang Panjang lestarikan Silek Galombang Duobaleh
Jumat, 19 April 2024 15:02 Wib
Flipper's santuni 100 anak yatim piatu Padang Panjang
Minggu, 31 Maret 2024 10:20 Wib
Ketua MPR: Penguatan partai penting untuk jaga budaya demokrasi
Sabtu, 30 Maret 2024 19:28 Wib
Balai Bahasa Sumbar, berikan penyuluhan bagi tenaga profesional dan calon tenaga profesional di Padang Panjang
Kamis, 28 Maret 2024 9:08 Wib
Cagar budaya Masjid Raya Pariaman
Jumat, 22 Maret 2024 14:12 Wib
Pj. Wako Padang Panjang pimpin TSR I di Masjid Taqwa dan serahkan bantuan
Selasa, 19 Maret 2024 7:10 Wib
Silaturrahmi dengan Guru Silek Taralak, Hendri Septa Minta Lestarikan Budaya Lewat Pencak Silat
Sabtu, 2 Maret 2024 19:44 Wib
Nominator Paritrana Award 2024 Pj. Wako Padang Panjang komitmen ULC
Rabu, 28 Februari 2024 18:02 Wib