New York, (Antara Sumbar) - Harga minyak berfluktuasi dalam kisaran ketat pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mempertimbangkan kenaikan produksi AS terhadap keterangan produsen-produsen minyak mentah Teluk terkemuka bahwa perpanjangan pengurangan pasokan yang dipimpin OPEC kemungkinan besar terjadi.
Stok bensin AS meningkat sebesar 1,5 juta barel pada pekan lalu, menandai kenaikan mingguan pertama dalam dua bulan terakhir, menurut laporan mingguan yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (19/4).
EIA juga memperkirakan pada awal pekan ini bahwa produksi minyak mentah pada ladang-ladang serpih utama AS akan meningkat menjadi 5,2 juta barel per hari pada Mei.
Di luar negeri, anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Arab Saudi dan Kuwait, memberi isyarat bahwa OPEC dan produsen lainnya, termasuk Rusia, kemungkinan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak mentah mereka melampaui Juni, menurut laporan media.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, turun 0,17 dolar AS menjadi menetap di 50,27 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, naik 0,06 dolar AS menjadi ditutup pada 52,99 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (Xinhua)
Berita Terkait
Djokovic raih penghargaan olahragawan terbaik dunia
Selasa, 23 April 2024 9:07 Wib
Juaeai All England dan Kejuaraan Asia bawa Jonatan ke tiga besar dunia
Sabtu, 20 April 2024 18:33 Wib
Salzburg jadi tim Eropa ke-12 dalam Piala Dunia Klub 2025
Kamis, 18 April 2024 10:20 Wib
Dua warga meninggal dunia akibat kecelakaan di Agam selama Operasi Ketupat
Rabu, 17 April 2024 13:29 Wib
Kemendikbudristek paparkan syarat perguruan tinggi yang diakui dunia
Selasa, 16 April 2024 19:25 Wib
Unand datangkan 35 profesor dari berbagai kampus terkemuka dunia
Selasa, 16 April 2024 15:06 Wib
Ronaldo beri ucapan selamat Idul Fitri untuk umat Islam di dunia
Kamis, 11 April 2024 7:01 Wib
MUI Sumbar dorong pemimpin dunia terus serukan kemerdekaan Palestina
Rabu, 10 April 2024 12:31 Wib