Kemensos Siapkan Layanan Bergerak Percepat Distribusi Bansos

id Khofifah Indar Parawansa

Kemensos Siapkan Layanan Bergerak Percepat Distribusi Bansos

Mensos Khofifah Indar Parawansa. (Antara)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Kementerian Sosial menyiapkan layanan bergerak bantuan sosial nontunai untuk mempercepat distribusi dan memudahkan para penerima manfaat dalam mencairkan bantuan.

"Untuk memperluas pelayanan penjangkauan penerima manfaat maka agen bank dan agen e-warong yang akan mendatangi menggunakan sepeda motor," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Mensos dalam arahannya pada acara Bimbingan Teknis Pendampingan Sosial Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Surabaya mengatakan, di bagian belakang motor tersedia kotak besar untuk menempatkan bahan pangan. Mereka berkeliling dengan membawa mesin EDC (electronic data capture).

Lebih lanjut Khofifah mengatakan, layanan bergerak tersebut akan diluncurkan pada Mei 2017.

Mensos mengungkapkan untuk mewujudkan layanan bergerak tersebut, pihaknya telah berkomunikasi dengan Menteri BUMN, para Direktur Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), dan Direktur Telkom untuk bersinergi.

Himbara akan mendukung penyiapan layanan bergerak bansos nontunai sementara Telkom akan mendukung dan memastikan ketersediaan jaringan internetnya mengingat pencairan menggunakan mesin EDC.

Untuk tahap awal, layanan diperuntukkan bagi keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPNT. Tahun depan layanan akan ditambah dengan bantuan elpiji dan subsidi listrik yang merupakan program dari Kementerian ESDM.

Jumlah penerima BPNT 2017 sebanyak 1,2 juta keluarga di 44 kota. Jumlah tersebut akan meningkat menjadi 10 juta keluarga pada 2018.

Untuk pencairan BPNT telah disiapkan e-warong yang dikelola oleh penerima manfaat KUBE dan PKH, agen bank milik Himbara dan Rumah Pangan Kita yang dikelola Bulog.

"Namun jumlahnya belum mencukupi, sehingga harus mengambil langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan agen yang cukup besar. Diperkirakan kebutuhan layanan elektronik warong mencapai 10.000 unit untuk 10 juta keluarga," kata Mensos.

Tingginya kebutuhan terhadap layanan e-warong, lanjutnya, diharapkan akan terpenuhi dengan adanya Layanan Bergerak Bansos Non Tunai.

Untuk tahap awal, layanan ini akan disiapkan di Mojokerto, Solok dan Trenggalek. Kedua wilayah tersebut dinilai siap karena masing-masing kepala daerah telah menyatakan kesanggupannya. (*)