Solok Selatan Integrasikan Tanaman Sawit dengan Jagung

id jagung

Solok Selatan Integrasikan Tanaman Sawit dengan Jagung

Jagung. (Antara)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mengintegrasikan seluas 720 hektare kebun kelapa sawit dengan tanaman jagung, sebagai upaya mencapai target produksi jagung sebanyak 103.932 ton pada 2017.

"Integrasi kebun sawit dengan jagung itu dipusatkan di Kecamatan Sangir Jujuan, dan bantuan bibit jagung ditargetkan sudah bisa disalurkan pada Mei 2017," kata Kepala Dinas Pertanian setempat, Tri Handoyo Gunardi didampingi petugas tanaman pangan Helmar Yusri di Padang Aro, Rabu.

Dia menerangkan penyaluran bibit jagung hibrida tahap satu untuk 250 hektare lahan jenis bima ori dan pioner yang dikoordinasikan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumbar.

Bantuan bibit ini akan diberikan kepada 76 kelompok tani di empat kecamatan yaitu Sangir, Pauah Duo, Sangir Jujuan dan Sangir Batang Hari.

"Bantuan bibit sekarang sudah memasuki tahap kontrak dengan rekanan, kita berharap prosesnya bisa cepat sehingga penyalurannya bisa sesuai terget yaitu Mei 2017," kata dia.

Ia mengimbau kelompok penerima bibit bantuan agar memanfaatkannya sebaik mungkin dan jangan menjualnya.

"Kita berharap petani tidak menjual bibit bantuan ini dan memanfaatkannya dengan baik untuk meningkatkan perekonomian," kata dia.

Khusus untuk jagung kata dia, ditanam di area non sawah atau sawah yang tidak memiliki irigasi.

"Kita juga menjaga produksi padi sehingga pembudidayaan jagung ini dilarang di sawah produktif," katanya.

Untuk periode Januari-Maret 2017 produksi jagung Solok Selatan mencapai 22.863 ton dengan luas tanam 3.818 hektare dan panen 3.409 hektare.

Sedangkan rincian perbulannya yaitu Januari luas tanam 1.333 hektare panen 868 hektare, dan produksi 5.821 ton.

Selanjutnya Februari luas tanamnya sedikit turun menjadi 1.168, tetapi panennya naik jadi 1.085 hektare dan produksi 7.277 ton.

Seterusnya Maret juga naik dengan luas tanam 1.317 hektare, panen 3.409 hektare dan produksinya 9.765 ton.

Petani Lubuak Gadang Timur Hernita mengatakan, bibit bantuan 2016 jenis NK99 hasilnya kurang bagus dan banyak yang busuk.

"Kita berharap bantuan bibit tahun ini lebih bagus sehingga hasilnya juga naik," kata dia. (*)