"Sebagai lembaga yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, Satpol-PP dan Sat Limas perlu meningkatkan intelijen dalam menyerap informasi agar tidak ada yang merusak kemajemukan tersebut," katanya pada acara HUT Satpol-P ke-67 dan Sat Linmas ke-55 di Parit Malintang, Kabupaten Padangpariaman, Kamis.
Ia mengatakan wujud keinginan pemerintah untuk meningkatkan peran Satpol-PP dan Sat Limas adalah dengan adanya pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Satpol-PP di Kabupaten Rokan Hilir, Riau pada tahun ini.
Satpol-PP dan Sat Limas perlu dibekali pengetahuan yang lebih luas untuk memahami kemajemukan masyarakat di Indonesia. Hal ini karena Indonesia adalah negara yang lahir dari keberagaman suku, agama, budaya dan bahasa, serta berasal dari ribuan pulau.
Namun sejak Indonesia merdeka, negara ini telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika yang ada di masyarakat, sehingga tanpa disadari hal tersebut dapat menggeser nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila.
"Apalagi kita sekarang masuk pada masa globalisasi, transparansi dan reformasi," ujar dia.
Maka peran pemerintah daerah melalui Satpol-PP dan Linmas penting menjalin kerja sama yang masif dan kondusif agar pemecah belah bangsa dapat diatasi.
Namun meskipun Satpol-PP berasal dari daerah dan budaya yang berbeda, asalkan memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai garda terdepan dalam menjaga ketertiban umum, maka bangsa ini akan semakin kuat.
Ia berharap pemerintah daerah mendukung program pendidikan dan pelatihan bagi Satpol-PP dengan menyiapkan anggaran bagi aparaturnya untuk dididik dan dilatih menjadi satuan yang andal serta mampu memjalankan tugas dengan baik.
Kepala Satpol-PP Sumbar, Zul Aliman mengatakan saat ini anggota Satpol-PP di provinsi itu mencapai dua ribu personel.
Untuk meningkatkan kemampuan anggota, pihaknya terus melakukan berbagai pelatihan, dan pembinaan agar personel dapat menjalankan tugas dengan baik dalam menjaga ketertiban umum, dan penegakan peraturan daerah. (*)
Satpol-PP dan Sat Limas perlu dibekali pengetahuan yang lebih luas untuk memahami kemajemukan masyarakat di Indonesia. Hal ini karena Indonesia adalah negara yang lahir dari keberagaman suku, agama, budaya dan bahasa, serta berasal dari ribuan pulau.
Namun sejak Indonesia merdeka, negara ini telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika yang ada di masyarakat, sehingga tanpa disadari hal tersebut dapat menggeser nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila.
"Apalagi kita sekarang masuk pada masa globalisasi, transparansi dan reformasi," ujar dia.
Maka peran pemerintah daerah melalui Satpol-PP dan Linmas penting menjalin kerja sama yang masif dan kondusif agar pemecah belah bangsa dapat diatasi.
Namun meskipun Satpol-PP berasal dari daerah dan budaya yang berbeda, asalkan memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai garda terdepan dalam menjaga ketertiban umum, maka bangsa ini akan semakin kuat.
Ia berharap pemerintah daerah mendukung program pendidikan dan pelatihan bagi Satpol-PP dengan menyiapkan anggaran bagi aparaturnya untuk dididik dan dilatih menjadi satuan yang andal serta mampu memjalankan tugas dengan baik.
Kepala Satpol-PP Sumbar, Zul Aliman mengatakan saat ini anggota Satpol-PP di provinsi itu mencapai dua ribu personel.
Untuk meningkatkan kemampuan anggota, pihaknya terus melakukan berbagai pelatihan, dan pembinaan agar personel dapat menjalankan tugas dengan baik dalam menjaga ketertiban umum, dan penegakan peraturan daerah. (*)
