Parade "Baju kurung Basiba" Pecahkan Rekor Muri

id Baju Kurung Basiba

Parade "Baju kurung Basiba" Pecahkan Rekor Muri

PADANG, 18/7 - Sejumlah remaja memperagakan pakaian baju muslim pada kontes Baju Kuruang Basiba Modifikasi dalam rangkaian Pekan Budaya 2009 di Taman Budaya Padang, Sumbar, Jumat (17/7) malam. Pekan Budaya tersebut diikuti 19 kabupaten/Kota di Sumbar, menampilkan berbagai budaya Minangkabau daerah masing-masing untuk menunjang pariwisata. FOTO ANTARA SUMBAR/Ridho Tawakal/09 ()

Padang, (Antara Sumbar) - Parade "Baju Kurung Basiba" yang menjadi bagian dari even Festival Siti Nurbaya, Padang, Sumatera barat berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan jumlah peserta mencapai 1.042 orang di Pantai Danau Cimpago.

"Kegiatan parade menggunakan "baju kurung basiba" oleh perempuan terbanyak dengan jumlah peserta mencapai 1.042 orang berhasil masuk dalam rekor muri," Kata Manager Rekor MURI di Padang, Sabtu.

1.042 peserta mulai dari siswi Taman Kanak- kanak (TK), siswa Sekolah Dasar (SD), siswa Sekolah menengah Pertama (SMP), siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), dan ibu-ibu.

Ia mengatakan sangat mengapresiasi even yang diadakan oleh Pemkot Padang ini dalam rangka melestarikan nilai-nilai budaya yang mulai terlupakan oleh masyarakat.

Diharapkan dengan parade pada festival Siti Nurbaya yang mengajak masyarakat khususnya perempuan Minang memakai baju kurung basiba, dapat menimbulkan kesadaran masyarakat dan kepedulian terhadap kearifan lokal.

Ia menjelaskan dari penilaian tim rekor Muri terhadap 1.042 peserta perempuan yang memakai baju kurung basiba dari anak-anak hingga ibu-ibu ini merupakan rekor baru ke 7.888 yang dipecahkan oleh Padang.

"Ini merupakan warisan leluhur dan karya bangsa kita yang perlu dijaga, apalagi baju kurung basiba hanya ada di padang," ujarnya.

Sementara itu, Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan pemakaian baju kurung basiba menjadi rangkaian acara dari festival Siti Nurbaya dan merupakan upaya untuk melestarikan baju kurung tersebut agar dipakai generasi muda.

"Memakai baju kurung basiba ini adalah ciri khas gadis minang yang merupakan penghargaan terhadap nilai-nilai budaya di masyarakat," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa usaha melestarikan baju kurung ini sudah dimulai dari siswi di sekolah-sekolah yang memakai baju kurung basiba dan perempuan pegawai di kantor pemerintahan sebagai salah satu seragam.

Falsafah Budaya Minangkabau "adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah" erat sekali dengan wisata halal dan juga cocok dengan memakai baju kurung basiba.

Ia berharap dengan pemakaian baju kurung basiba yang cocok dengan budaya minang dapat diterapkan seluruh perempuan minang dalam acara-acara formal maupun informal.

Dalam Parade Baju Kurung Basiba ini ada sekitar 300 macam baju adat yang diperlihatkan dengan hiasan kepala yang berbeda-beda. (*)