Polres Madiun Pastikan Identitas Jenazah Keenam Korban

id Identitas, Jenazah, Perahu, Tenggelam

Polres Madiun Pastikan Identitas Jenazah Keenam Korban

Ilustrasi. (Antara)

Madiun, (Antara Sumbar) - Polres Madiun berhasil memastikan identitas jenazah yang ditemukan petugas gabungan saat melakukan pencarian korban terakhir siswa hanyut di aliran dam sungai Krangkeng wilayah Desa Sidorejo, Kabupaten Madiun, Kamis.

"Hasil identifikasi tim Satuan Reskrim Polres Madiun dengan RSUD dr Soedono Madiun dipastikan jasad yang ditemukan di Krangkeng, Desa Sidorejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun siang tadi adalah identik dengan Gandy Eka Priambodo," ujar Ketua Tim Identifikasi Ipda Nuryadi.

Gandy merupakan warga Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan. Ia adalah korban terakhir dari enam siswa hanyut yang dicari petugas.

Menurut dia, kepastian identitas jasad tersebut sebagai jenazah Gandy diketahui berdasarkan hasil sidik jari pembanding antara jasad dengan berkas ijazah yang telah diminta dari pihak keluarga. Diketahui hasilnya identik dengan Gandy.

"Dari hasil identifikasi dan visum et repertum bahwa perbandingan sidik jari korban dengan pembanding sidik jari pada ijazah dinyatakan identik," terang Nuryadi.

Pihaknya juga menjelaskan, penyebab kematian korban diduga karena tenggelam, terseret arus, dan kepala korban terbentur bebatuan.

Dengan temuan dan hasil idetifikasi tersebut, kini semua korban, yakni enam siswa MTs Bani Alimursyad Magetan yang hanyut dan dinyatakan hilang di sungai saat melakukan kegiatan "outbond" di Wana Wisata Grape Kabupaten Madiun pada Senin (10/4), telah ditemukan.

Keenam korban itu adalah Ahsanul fuad (14), Hasmi (14), Adliyan (13), Ma'arif (13), Ramadhani (14), dan Gandy Eka (13). Semuanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Setelah proses identifikasi selesai, jenazah korban lalu diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Sementara, pihak Polres Madiun menyatakan akan menyelidiki kasus hanyutnya enam siswa tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi. Sejauh ini sudah ada delapan saksi yang diperiksa.

Delapan saksi adalah dua pendamping MTs Bani Alimursyad, empat pengelola Wana Wisata Grape, dan dua pengunjung saksi mata.

"Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah kejadian ini karena keteledoran atau murni bencana. Ini masih terus kami dalami," kata Kapolres Madiun AKBP I Made Agus. (*)