Saldi Yakin Usia Muda Bukan Hambatan di MK

id Saldi Isra, Mahkamah Konstitusi

Saldi Yakin Usia Muda Bukan Hambatan di MK

Saldi Isra.

Jakarta, (Antara Sumbar) - Hakim Konstitusi 2017-2022 yang baru saja mengucapkan sumpah, Saldi Isra, menilai usianya yang termuda di antara sembilan hakim lainnya bukan menjadi masalah.

"Saya berharap walaupun usia muda tapi pada umumnya semuanya hakim kostitusi yang ada sekarang adalah komunitas yang tidak asing bagi saya. Apalagi saya sering berinteraksi dengan hakim MK, dan semuanya saya kenal baik dengan hakim-hakim konstitusi," kata Saldi di Istana Negara, Jakarta, Selasa.

Saldi pada hari ini diambil sumpah sebagai hakim konstitusi untuk periode 5 tahun. Guru Besar Universitas Andalas Padang itu mendapat peringkat teratas dari hasil seleksi panitia seleksi (pansel) MK.

"Jadi sekalipun saya yang paling junior, yang paling muda di antara mereka, saya kira itu tidak akan menjadi hambatan yang berarti untuk memulai langkah saya di MK. Saya percaya hakim-hakim di MK menyambut kedatangan saya di MK dan itu menjadi modal awal saya untuk bekerja bersama 9 hakim lainnya untuk memulai tantangan baru di MK," tambah Saldi.

Ia pun yakin independen dan tidak pernah menjadi penasihat hukum pemerintah.

"Saya tidak pernah menjadi penasihat hukum pemerintah. Saya sebagai profesor hukum tata negara kalau ada orang yang meminta pendapat ya saya berikan. Tapi saya tetap menempatkan posisi independen saya untuk soal-soal yang berkaitan dengan perkembangan ketatanegaraan. Banyak orang mengatakan, saya dekat dnegan Presiden Jokowi, saya kira tidak keliru juga, tapi saya tetap mempertahankan independensi," ungkap Saldi.

Saldi mengaku bahwa tulisan-tulisannya juga mengkritisi pemerintah. Selain itu, Saldi juga sudah melepaskan jabatannya di lembaga-lembaga lainnya.

"Kalau komisaris, saya sudah menyampaikan surat pernyataan mengundurkan diri atau berhenti. Terhitung hari ini saya sudah tidak lagi di PT Semen Padang. Jadi clear, soal-soal yang terkait saya di Semen Padang. Posisi saya sebai dosen mulai hari ini juga akan diproses untuk cuti di luar tanggungan negara, dan tadi malam saya sudah menyepakati dengan teman-teman untuk berhenti dari sebagai direktur Pusat Studi Konstitusi di Fakultas Hukum Universitas Andalas. Jadi semuanya sudah saya lepaskan dan saya akan berkonsentrasi sebagai hakim konstitusi," jelas Saldi.

Saldi mengaku tidak mendapatkan pesan khusus dari Presiden Jokowi. Ia pun baru bertemu Presiden pada hari ini saat dilantik.

"Saya sampai hari ini, sejak proses awal sampai hari pelantikan baru tadi bertemu dengan Presiden. Saya dulu juga pernah jadi ketua tim seleksi dan dulu malah sebelum pelantikan, seorang hakim yang terpilih itu bertemu dulu dengan Presiden. Saya sekarang sama sekali tidak dipanggil," tegas Saldi.

Pria kelahiran Paninggahan Solok, Sumatera Barat 20 Agustus 1968 itu merupakan ahli hukum tata negara yang sebelumnya menjabat sebagai Guru Besar Universitas Andalas Padang.

Ia mendapatkan gelar Master of Public Administration dari Universitas Malaya, Malaysia pada 2001 dan gelar Doktor dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 2009 dengan predikat lulus cum laude

Saldi banyak melahirkan karya-karya tulisan yang merupakan hasil pemikirannya dalam dunia tata negara dan dukungan pada gerakan anti korupsi.

Ia juga meraih berbagai penghargaan misalnya penghargaan Tokoh Muda Inspiratif versi Kompas (2009), Bung Hatta Anti-Corruption Award (2004), dan Megawati Soekarnoputri Award sebagai Pahlawan Muda Bidang Pemberatansan Korupsi (2012). (*)