BMKG: Musim Kering Sumbar Juni-Juli

id BMKG

BMKG: Musim Kering Sumbar Juni-Juli

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar) memprakirakan musim kering di provinsi itu akan terjadi pada Juni hingga Juli 2017.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping Padangpariaman, Budi Samiadji saat dikonfirmasi dari Padang, Selasa, mengatakan hingga bulan Juni tersebut potensi hujan masih tinggi dan merata di wilayah Sumbar.

Ia menjelaskan hal itu disebabkan adanya sirkulasi siklonik di Barat Bengkulu, tropikal siklon Ernie di selatan Jawa, dan adanya daerah belokan massa udara di sekitar Mentawai.

"Pergerakan massa udara cenderung dari barat menju tenggara juga mempengaruhi," katanya.

Budi menyebutkan adanya daerah belokan massa udara di sekitar Mentawai dapat menyebabkan terjadinya hujan lebat hingga beberapa hari ke depan di Siberut, Sipora, dan Pagai. Kemudian meluas ke Tiku, Padangpariaman bagian barat, Pesisir Selatan bagian barat.

Selanjutnya berpotensi meluas ke Padang bagian timur (Indarung, Sitinjau, Limau Manis), Lembah Anai, Agam, Maninjau, Malalak, sebagian Pasaman, Kabupaten Solok bagian barat, Padangpariaman (Kayu Tanam dan Parit Malintang), dan Solok Selatan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Kemudian hujan lebat di wilayah Riau bagian barat berpotensi meluas ke Limapuluh Kota bagian timur, Sijunjung bagian timur, dan Dharmasraya.

Tidak hanya hujan, namun juga potensi angin agak kencang dengan kecepatan 30 sampai 40 kilometer per jam yang bersifat isidentil atau tidak setiap waktu kencang di wilayah Pagai Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat bagian barat, Pesisir Selatan bagian selatan, dan Solok bagian barat.

Untuk itu, Budi mengimbau masyarakat agar mewaspadai perubahan cuaca mendadak.

"Masyarakat yang hendak keluar rumah sebaiknya membawa jas hujan dan payung karena cuaca yang rentan berubah-ubah," ujar dia.

Pihaknya akan memperbaharui informasi jika ada perubahan dinamika atmosfer. (*)