Pemkab Solok Gelar Diklat Kepemimpinan Guna Bentuk Pemimpin

id Diklat Kepemimpinan

Pemkab Solok Gelar Diklat Kepemimpinan Guna Bentuk Pemimpin

Bupati Solok Gusmal menyalami peserta diklat yang akan mengikuti pelatihan. (ANTARA SUMBAR/Tri Asmaini)

Arosuka, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat menggelar pendidikan latihan (diklat) kepemimpinan IV angkatan IV guna membentuk karakter kepemimpinan pada setiap aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Solok Editia Warman, di Kantor Badan Diklat Provinsi Sumatera Barat, Senin mengatakan kegiatan ini berlangsung dari 10 April sampai 5 Agustus 2017 dengan teknis pelaksanaan "On Campus dan Off Campus".

"Pelaksanaan diklat ini untuk membentuk karakter kepemimpinan untuk penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik," ujarnya.

Diklat diikuti 30 Orang peserta yang terdiri dari 24 peserta dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan 6 peserta dari pejabat kecamatan.

Sementara Bupati Solok Gusmal berharap semua peserta bisa memahami bahan ajaran yang akan disampaikan dan menghasilkan individu yang kompeten serta inovatif agar sistem pelayanan di kabupaten bisa berubah ke arah yang lebih baik.

"Saya berharap, bagi saudara yang mengikuti pelatihan ini tidak sekedar memahami masalah teknis semata, tapi juga tentang tata krama dalam alur komunikasi," ujarnya.

Ia mengatakan pimpinan tingkat IV adalah garda terdepan dalam penyelenggaraan pembangunan di daerah. Membangun sebuah sistem merupakan inti dari pelatihan ini, sistem yang baik membutuhkan manajemen kepemimpinan yang baik pula.

Sementara itu, Kepala Badan pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sumatera Barat, Rosman Effendi mengatakan sistem diklat yang baru ini dikenal dengan diklat pola baru, dimana selama pelatihan peserta tetap menduduki jabatannya, namun saat "on campus", akan digantikan oleh plt yang bersangkutan.

Ia menjelaskan pelatihan dan pendidikan Kepemimpinan ini akan menghasilkan calon pimpinan yang ideal sesuai kebutuhan instansinya.

Pola pelatihan baru ini menuntut kreativitas dan inovasi setiap peserta dalam melakukan pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

Artinya, katanya, tidak akan ada lagi menyalin dan menempel dalam tugas akhirnya. (*)