Seorang Siswa Ikuti UNBK Dikawal Polisi

id UNBK, Bukittinggi, Polisi

Seorang Siswa Ikuti UNBK Dikawal Polisi

(ANTARA SUMBAR/Joko Nugroho)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Seorang siswa sekolah menengah atas (SMA) di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dikawal polisi karena terlibat kasus pidana.

Kepala SMA Pembangunan Bukittinggi Eddy Mulyono di Bukittinggi, Senin, mengatakan siswa berinisial RH (21) tersebut menjalani ujian setelah melalui koordinasi dengan Polres Bukittinggi.

"Siswa itu saat ini menjadi titipan di Polres Bukittinggi atas kasus pelecehan seksual. Karena pelaksanaan UNBK mengharuskan siswa hadir di kelas, maka kami berkoordinasi dengan kepolisian agar RH dapat menjalani ujian di sekolah," katanya.

Ia menerangkan RH mengikuti ujian dikawal dua orang petugas kepolisian pada sesi ke dua yaitu pukul 10.30 WIB sampai 12.30 WIB.

Secara umum, ia menyebutkan UNBK di SMA Pembangunan berlangsung lancar di mana ujian dapat dilaksanakan tepat waktu mulai pukul 7.30 WIB.

Sebanyak 137 siswa mengikuti ujian dengan rincian 44 siswa jurusan ilmu pengetahuan alam (IPA) dan 93 siswa jurusan ilmu pengetahuan sosial (IPS) yang pelaksanaannya dibagi dalam tiga sesi.

Dia mengharapkan para siswa mampu menyelesaikan UNBK dengan baik sehingga mampu menembus perguruan tinggi yang akan dituju siswa.

"Di samping nilai yang baik, kami harap UNBK yang baru pertama kali dilaksanakan ini dapat menghasilkan ujian yang berintegritas," ujarnya.

Sementara, sebanyak 53.054 siswa sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) di Sumbar mengikuti Ujian Nasional yang dimulai pada Senin.

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Burhasman Bur mengatakan mata pelajaran yang diujikan pada ujian tingkat SMA adalah bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris dan satu mata pelajaran pilihan sesuai dengan jurusan.

Ia mengingatkan siswa dapat menjawab soal UN dengan jujur dan percaya terhadap kemampuan diri sendiri tanpa mengharapkan bantuan dari siapa pun.

Ia meminta agar pihak sekolah dapat meningkatkan pengawasan selama pelaksanaan UN berlangsung, seperti melakukan pengecekan terhadap tempat-tempat yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk melihat kunci jawaban. (*)