Jamaah Haji Indonesia akan Diberangkatkan Garuda-Saudi Airlines

id Jamaah, Haji, Indonesia

Jamaah Haji Indonesia akan Diberangkatkan Garuda-Saudi Airlines

(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/ama/16)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Jamaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke tanah suci dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines sebagaimana telah dilakukan penandatanganan kerja sama kedua maskapai dengan Kementerian Agama.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Jenderal Perjalanan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Jamil dengan Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo, dan General Manajer Sales and Revenue Management Hajj and Umroh Saudia Sameer Khayyat, di kantor Kementerian Agama Jakarta, Jumat.

"Kami berharap kedua maskapai menyiapkan secara rapi karena meningkatnya kuota berimplikasi pada pengorganisasian yang juga harus rapi dan menuntut persiapan haji lebih dini," kata Jamil.

Dia mengatakan pemerintah Indonesia pada tahun ini mempercepat persiapan penyelenggaraan haji satu bulan lebih cepat dibanding tahun lalu.

"BPIH tahun lalu ditetapkan akhir April, saat ini 24 Maret sudah ditetapkan, 3 April ditandatangani Presiden 7 April diumumkan dengan rinci. Oleh karena itu saya berharap maskapai juga menyesuaikan," kata Jamil.

Awal pemberangkatan dari Tanah Air pada 28 Juli 2017 dan pemberangkatan terakhir 26 Agustus 2017.

Sementara pemulangan paling awal dari Arab Saudi mulai 6 September 2017 dan pemulangan terakhir pada 5 Oktober 2017.

Maskapai Garuda Indonesia mengangkut 107.794 jamaah haji dari embarkasi Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

Sementara Saudi Arabian Airlines mengangkut 98.576 jamaah yang berasal dari Batam, Palembang, Jakarta, dan Surabaya.

Kedua maskapai memperbolehkan tiap jemaah membawa barang bawaan satu koper besar dengan berat maksimal 32 kilogram, satu tas yang boleh masuk kabin pesawat dengan maksimal berat tujuh kilogram, dan satu tas paspor berisi dokumen perjalanan jemaah.

Pemberangkatan dibagi menjadi dua gelombang di mana tahap pertama mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz Madinah dan pulang melalui Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, sedangkan gelombang kedua mendarat di Bandara King Abdulaziz Jeddah dan pulang melalui Madinah.

Masa operasional perjalanan pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji masing-masing 30 hari dengan masa tinggal jamaah paling lama 41 hari. (*)