Korban Ledakan Tambang Sawahlunto Meninggal Di Padang

id korban ledakan tambang sawahlunto

Korban Ledakan Tambang Sawahlunto Meninggal Di Padang

Ilustrasi. (Antara) ( )

Padang, (Antara Sumbar) - Seorang korban ledakan tambang batu bara Sawahlunto, Ridwan (37) meninggal pada Senin sore sekitar pukul 17.15 WIB, setelah dirawat intensif sejak Rabu (29/3) di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil, Kota Padang, Sumatera Barat.

"Korban diduga meninggal akibat trauma inhalasi yang dialaminya akibat menghirup gas beracun dari ledakan tambang itu," kata Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) Gustafianof di Padang, Selasa.

Selain itu, korban mengalami luka bakar dengan capaian 84 persen, sehingga kondisinya memburuk.

"Tim dokter telah melakukan upaya dalam menangani kondisi korban namun tidak tertolong," katanya.

Ia mengatakan jasad korban saat ini telah dibawa oleh pihak keluarga ke Sawahlunto untuk dimakamkan.

Sementara korban ledakan tambang batu bara lainnya, Yusrizal (38) saat ini masih menjalani perawatan di ICU RSUP M Djamil.

"Siang ini akan dilakukan operasi terhadap kulit korban yang terkena ledakan tambang," katanya.

Kondisi pasien yang juga mengalami luka bakar mencapai 84 persen dan diduga juga mengalami trauma inhalasi dan tentunya ini akan membuat kondisinya memburuk.

"Setelah dilakukan operasi, korban akan dikembalikan ke ICU untuk dirawat. Pihaknya berharap operasi sukses dan kondisinya semakin membaik," katanya

Korban Ridwan (37) tercatat sebagai warga Desa Lunto Barat Kecamatan Lembah Segar dan Yusrizal (38) penduduk Desa Kumbayau Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.

Sebelumnya, tambang batu bara di Parambahan, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, meledak sekitar pukul 10.00 WIB, pada Rabu (29/3).

Diduga ledakan terjadi di salah satu lubang tambang yang dikelola oleh CV Bara Mitra Kencana, sebuah perusahaan tambang rakyat milik masyarakat setempat. (*)