4.405 Wisatawan Asing Kunjungi Sumbar Februari 2017

id Wisatawan Asing

4.405 Wisatawan Asing Kunjungi Sumbar Februari 2017

BUKITTINGGI,11/4 - Seorang wisatawan mancanegara melintas di depan objek wisata Jam Gadang, Bukittinggi, Sumbar, Senin (11/4). Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sumbar selama Februari 2011 mencapai 2.646 atau meningkat 10.43 persen dibandingkan dengan bulan Januari 2011 hanya 2.396 orang.FOTO ANTARA SUMBAR/Arif Pribadi/11 ()

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat sebanyak 4.405 wisatawan asing berkunjung ke provinsi itu pada Februari 2017 atau naik 0,62 persen dibandingkan Januari yang berjumlah 4.020 orang

"Wisatawan asal Malaysia masih mendominasi kunjungan ke Sumbar yang mencapai 3.484 orang pada Februari," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi di Padang, Selasa.

Selain dari Malaysia kunjungan wisatawan juga berasal dari Australia 77 orang, Perancis 35 orang, Singapura 30 orang, Jepang 24 orang, Inggris 22 orang, Jerman 18 orang, Amerika Serikat 18 orang, Thailand 18 orang dan negara lainnya 150 orang.

Menurutnya kunjungan wisatawan pada Februari memberikan kontribusi sebesar 0,46 persen terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 887.281 orang.

Ia memastikan jumlah yang terdata tersebut adalah mereka yang masuk melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau, jika sebelumnya dari Jakarta atau Medan maka di data di bandara kedatangan.

Sebelumnya, Anggota Komisi V DPRD Sumatera Barat Saidal Masfiyuddin mendorong Dinas Pariwisata serta Dinas Kelautan dan Perikanan setempat bersinergi untuk mengembangkan potensi wisata bahari.

"Sinergi tersebut dapat diterapkan dengan melakukan kerja sama antarkedua institusi tersebut," katanya.

Ia mengatakan Sumbar memiliki daerah pesisir pantai dan pulau-pulau kecil yang cukup banyak sehingga ke depan akan dibutuhkan tenaga-tenaga yang mengkoordinasi potensi wisata tersebut.

Daerah-daerah pesisir tersebut, sebutnya umumnya dihuni oleh masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Oleh sebab itu ada keterkaitan antara keduanya seperti pembinaan-pembinaan masyarakat nelayan oleh Dispar dalam mengelola wisata bahari.

Jika potensi wisata tersebut berkembang dengan baik, maka perekonomian nelayan akan turut meningkat karena mereka bisa mengembangkan usaha yang lain seperti menyewakan kapal nelayan untuk menyeberang bagi wisatawan.

Sementara Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumbar Ian Hanafiah menilai perlu pembenahan infrastruktur di Sumbar untuk meningkatkan minat wisatawan berkunjung ke daerah ini.

Peningkatan kapasitas jalan perlu dilakukan terutama pada rute favorit jalur Padang-Bukittinggi karena saat ini sudah terlalu padat, katanya.

Kemudian ia menyarankan rumah makan dan restoran yang ada di Padang perlu membuat variasi menu agar wisatawan tidak bosan.

"Pagi makan nasi Padang, siang juga, malam kembali nasi Padang, kalau tiga hari tentu wisatawan akan bosan," katanya.

Menurutnya masakan Padang cukup enak tapi perlu ada variasi dengan masakan nusantara lainnya.

"Dulu ada beberapa rumah makan dengan menu masakan dari daerah lain tapi tidak bertahan lama, sekarang ada beberapa restoran yang dinilai bisa menyediakannya," ujarnya. (*)