Jakarta, (Antara Sumbar) - Duta Besar RI untuk Federasi Rusia M. Wahid Supriyadi mengatakan sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban ledakan di kereta bawah tanah kota Saint Petersburg pada Senin.
"Kami telah kontak Permira (Persatuan Mahasiswa Indonesia di Rusia- red) Saint Petersburg dan Konsul Kehormatan di sana," kata Dubes Wahid yang dihubungi Antara dari Jakarta, Selasa dinihari.
Lebih jauh Dubes Wahid Supriyadi mengatakan sekitar 115 WNI yang terdiri atas 90 mahasiswa dan sisanya tenaga kerja Indonesia berada di kota tersebut.
"KBRI telah membuat surat edaran yang berisi imbauan agar WNI berhati-hati," kata Dubes Wahid.
Berdasarkan data KBRI, di seluruh Rusia ada sekitar 900 WNI, yang sebagian di antaranya tinggal di Moskow, ibu kota Rusia.
10 tewas
Kantor berita Reuters melaporkan, Menteri Kesehatan Rusia Veronika Skvortsova mengatakan sedikitnya 10 orang tewas dalam peristiwa ledakan serta sedikitnya 47 orang terluka pada kasus ledakan kereta bawah tanah tersebut .
Sebelumnya, Komite Antiterorisme Nasional Rusia mengatakan sembilan orang tewas dalam ledakan yang terjadi pada kereta yang sedang melaju antarstasiun kereta metro bawah tanah.
Ledakan terjadi pada pukul 14.40 waktu setempat yang merupakan jam sibuk.
Rekaman gambar menunjukkan sejumlah warga yang terluka di peron stasiun, beberapa di antaranya dirawat oleh petugas medis darurat dan penumpang lain. Sedangkan penumpang lain melarikan diri dari peron di tengah-tengah asap, beberapa di antaranya terlihat berteriak atau memegangi tangan dan wajah mereka.
Akibat ledakan tersebut, lubang besar terbentuk di sisi gerbong kereta dengan serpihan logam berserakan di sepanjang peron. Penumpang terlihat memecahkan jendela pada salah satu gerbong tertutup.
Kantor berita Interfax menyampaikan, ledakan itu dicurigai berasal dari bahan peledak, yang disembunyikan di dalam koper.
Ambulans dan mobil pemadam kebakaran bergerak menuju stasiun Sennaya Ploshchad. Helikopter terbang di atas kerumunan yang menonton proses penyelamatan.
Serangan terhadap ibu kota kerajaan tua Rusia itu menjadi lambang kekuatan bagi kelompok keras mana pun, terutama pemberontak Chechen dan IS, yang bertempur melawan pasukan Rusia di Suriah.
Pihak berwenang menutup semua stasiun kereta bawah tanah St Petersburg, sementara jaringan Metro Moskow mengatakan meningkatkan keamanan untuk menghadapi peristiwa serupa. (*)
Berita Terkait
Jasa Raharja fasilitasi disabilitas mudik gratis bus dan kereta api
Rabu, 27 Maret 2024 19:20 Wib
KAI Sumut evakuasi KA Putri Deli dan tuntut truk terobos perlintasan
Rabu, 20 Maret 2024 8:20 Wib
Gubernur Sumbar usulkan bangun jalan layang atasi macet rel KA
Senin, 11 Maret 2024 18:28 Wib
PVMBG catat enam kali letusan beruntun Gunung Marapi
Sabtu, 2 Maret 2024 14:40 Wib
Penjualan tiket kereta api jelang lebaran
Jumat, 1 Maret 2024 10:49 Wib
Polda Sumbar ungkap sindikat perampok toko emas bersenjata api
Rabu, 31 Januari 2024 11:56 Wib
Polda Sumbar ungkap sindikat perampok toko emas bersenjata api, satu pelaku tewas ditembak
Rabu, 31 Januari 2024 4:46 Wib
Posko Damkar Pessel Pos Tapan Sosialisasi cara memadamkan api kepada Anak TK
Jumat, 19 Januari 2024 4:59 Wib