BNPB: 26 Korban Longsor Ponorogo Dicari

id Longsor, Ponorogo, BNPB

Jakarta, (Antara Sumbar) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan tim penyelamat atau SAR menemukan satu korban meninggal dan mencari 26 korban hilang lainnya akibat longsor di Ponorogo, Jawa Timur.

"Diperkirakan 26 orang masih tertimbun longsor," kata Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.

Dia mengatakan tim SAR yang berupaya mencari korban merupakan gabungan dari Koramil, Polsek Pulung, Tagana, BPBD Ponorogo, Dinas Kesehatan dibantu relawan dan masyarakat setempat.

Lebih detail, lokasi longsor tersebut adalah Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Longsor tersebut terjadi di tebing setinggi 100 meter pada Sabtu pukul 08.00 WIB.

Dia mengatakan material longsor memanjang dari bukit sekitar 800 meter dan tinggi sekitar 20 meter. Sebanyak 23 rumah terdampak oleh longsor dengan sebagiannya tertimbun, rusak berat dan rusak sebagian.

Menurut Sutopo, longsor tersebut ditandai bunyi gemuruh pada pukul 07.30 WIB. Kemudian pada pukul 08.00 WIB bencana longsor terjadi disertai dengan suara gemuruh menerjang RT 02 dan 03 (keduanya RW 01) yang terdiri dari 23 rumah penduduk dan ladang masyarakat dengan jumlah jiwa sekitar 50 orang.

Pada kejadian bencana tersebut, kata dia, sebagian masyarakat berhasil menyelamatkan diri dengan 17 orang luka-luka dan dirawat di Puskesmas Pulung. Sejumlah hewan ternak milik masyarakat diperkirakan ikut tertimbun material longsor.

Dia mengatakan tanda-tanda longsor sudah diketahui masyarakat sejak 20 hari terakhir. Hujan deras menyebabkan munculnya retakan-retakan di perbukitan. Dari peta rawan longsor, Desa Banaran merupakan daerah bahaya tinggi longsor.

Sejak adanya tanda-tanda longsor, kata dia, masyarakat mengungsi sementara pada malam hari. Pada siang hari kembali ke rumah melakukan aktivitas sehari-hari. Jumat (31/3) malam terjadi hujan lebat meski tidak terjadi longsor. (*)