Dinkes Temukan Tujuh Wanita Gejala Kanker Serviks

id Bakhtiar

Dinkes Temukan Tujuh Wanita Gejala Kanker Serviks

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Bakhtiar. (Antara)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pariaman, Sumatera Barat, menemukan tujuh orang wanita yang dicurigai mengalami gejala kanker serviks pada pemeriksaan Infeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) yang dilakukan sejak satu bulan terakhir.

"Ada sekitar 280 orang wanita dewasa yang telah diperiksa dan ditemukan tujuh orang wanita yang dicurigai memiliki gejala kanker serviks," kata Kepala Dinkes setempat, Bakhtiar di Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan pemeriksaan yang dilakukan pihaknya hanya bersifat mendeteksi tahap awal, karena kepastiannya harus melalui dokter spesialis kandungan.

Oleh karena itu, ke tujuh wanita yang dicurigai memiliki gejala kanker serviks tersebut akan dipanggil Dinkes dan dianjurkan melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan, katanya.

Biaya pemeriksaan tersebut ditanggung oleh Pemerintah Kota Pariaman melalui Jaminan Kesehatan Sebiduk Sedayung yang dibentuk oleh pemerintah daerah.

"Bahkan biaya pengobatan pun akan ditanggung pemerintah kota," ujarnya.

Tetapi ia menyayangkan sedikitnya wanita yang telah menikah mengikuti pemeriksaan IVA, padahal pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui gejala kanker serviks yang merupakan salah satu penyebab kematian pada wanita di dunia.

Menurutnya sedikitnya wanita melakukan pemeriksaan IVA karena masih merasa malu sehingga beranggapan lebih baik tidak melakukan pemeriksaan.

"Padahal kami telah melakukan sosialisasi dan rahasianya pun terjaga," kata dia.

Ia mengatakan pihaknya telah melatih petugas yang berada di tujuh Puskesmas di empat kecamatan di kota itu agar wanita yang telah menikah mudah melakukan pemeriksaan IVA.

Untuk mengoptimalkan pemeriksaan, Dinkes Kota Pariaman akan menggiatkan sosialisasi dan mengadakan pemeriksaan di pusat keramaian, seperti Pantai Gandoriah.

"Selain itu kami juga akan melakukan pemeriksaan ketika ada kegiatan dari masyarakat," ujarnya.

Ia berharap semua wanita yang telah menikah di kota itu mau melakukan pemeriksaan IVA sehingga kanker serviks dapat dicegah.

Hal tersebut dikarenakan saat ini jumlah penderita kanker serviks Indonesia mencapai 21 ribu orang sehingga menempatkan Indonesia berada pada posisi kedua tertinggi di dunia.

Sebelumnya, General Affairs Manager PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) Afiat Djajanegara dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (15/3) mengatakan tingginya jumlah penderita kanker serviks di Indonesia harus diimbangi dengan fasilitas kesehatan serta pelaksanaan program menekan angka kasus kanker tersebut.

Ia mengatakan pemeriksaan IVA merupakan upaya deteksi dini untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis. (*)