Presiden Minta Hipmi Berperan Dalam Pemerataan Ekonomi

id Joko Widodo

Presiden Minta Hipmi Berperan Dalam Pemerataan Ekonomi

Presiden RI, Joko Widodo. (Antara)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Presiden RI Joko Widodo meminta Hipmi agar mengambil peran penting dalam upaya pemerataan ekonomi, terutama dalam kebijakan redistribusi aset.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan Peluncuran Hipmi Go to School Tahun 2017 di Jakarta, Senin.

"Saya sudah sampaikan kepada Ketua Umum Hipmi, setelah ada Rakernas, saya minta agar Hipmi berperan memegang peran penting dalam rangka kebijakan pemerataan ekonomi, terutama dalam redistribusi aset," kata Presiden.

Sekarang, lanjut Presiden, sudah disiapkan 12,7 hektare lahan yang akan dibagikan kepada rakyat dalam program reforma agraria dan redistribusi aset.

Hal itu diterapkan dalam upaya pemerataan dengan melalui koperasi, pondok pesantren, hingga masyarakat adat.

"Hipmi perannya dimana? Ini yang harus dirumuskan sebelum kebijakan pemerataan ekonomi dikeluarkan. Kenapa Hipmi? Satu setengah bulan lalu saya sudah minta Menko, Menkeu, dan Kepala Bappenas untuk berhitung, 100 tahun Indonesia merdeka visi kita akan ke mana? Pada tahun 2045, saat 100 tahun Indonesia merdeka kita akan berada pada posisi di mana?" katanya.

Presiden menyebutkan ada tiga tahapan besar yang ingin pemerintah lakukan dalam menyambut hal itu, yakni yang pertama sebagai fondasi maka akan dibangun infrastruktur.

Pada tahap kedua akan dibangun industri pengolahan bahan-bahan mentah dan ketiga baru memasuki industri jasa.

Presiden mencatat pada 2045, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan sebanyak 309 juta jiwa dengan pertumbuhan ekonomi berkisar 5 hingga 6 persen dan PDB mencapai 9,1 triliun dolar AS.

"Ini loncatan yang besar, tertapi siapa yang pegang peranan? Ya, Hipmi karena yang kayak saya yang sudah senior, ya, sudah almarhum. Jadi, yang pegang nanti Hipmi," katanya.

Ia berpesan kepada para pengusaha muda untuk terus membekali diri dalam persaingan sehingga tetap kompetitif.

"Mazhab saya adalah mazhab persaingan tetapi memberikan peluang kepada yang muda itu yang saya lakukan," katanya.

Presiden berpesan agar generasi muda melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kewirausahaan dengan sebuah perjuangan.

"Jangan takut memulai, segera mulai. Karena makin jatuh bangun itu akan mematangkan kita. Apa pun bisa kita selesaikan dengan baik karena era ke depan akan jadi era kompetisi yang sengit. Karena era keterbukaan, tidak bisa ditolak lagi," katanya. (*)