Elite Parpol Buka Dialog Bahas Pilkada Sawahlunto

id Elite

Elite Parpol Buka Dialog Bahas Pilkada Sawahlunto

Ilustrasi - Pilkada. (Antara)

Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Sejumlah elit pimpinan Parpol di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, mulai membuka dialog lintas partai guna membahas keikutsertaan pada pilkada serentak pada 2018.

Dialog bertujuan membangun kualitas hubungan ke arah yang lebih baik serta strategi harmonisasi dalam menggalang dukungan calon pemilih agar mau menggunakan haknya pada pemilihan kepala daerah pada tahapan pemungutan suara, kata Ketua Partai Amanat Nasional setempat, Deri Asta di Sawahlunto, Minggu.

Menurutnya, dari beberapa dialog yang dilakukan itu telah muncul arah yang jelas terkait kelanjutan pembangunan kota itu untuk lima tahun berikutnya.

Hal itu, lanjutnya, didasarkan pada pendapat para kader serta simpatisan masing-masing parpol yang dihimpun dari kebutuhan dan keinginan masyarakat terkait upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami berusaha menyatukan persepsi sebagai langkah awal, sebelum komunikasi ditingkatkan untuk menentukan kategori pasangan calon yang akan diusung nantinya, sehingga pelaksanaan demokrasi tidak lagi dianggap sekedar mencari kekuasaan untuk kemudian bisa menikmati fasilitas yang diberikan negara," imbuh dia.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Perindo Sawahlunto, Jhon Reflita, menegaskan meskipun belum bisa mengusung pasangan calon pada pilkada kali ini karena partai tersebut masih belum disahkan sebagai peserta Pemilu oleh pihak Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, namun pihaknya terus berupaya memberi andil positif dalam melahirkan sosok pemimpin baru di kota itu.

"Kami menyambut baik upaya dialog yang diprakarsai oleh para elit parpol tersebut, karena dengan begitu kehadiran kami sebagai salah satu kekuatan politik baru bisa dimaksimalkan dengan turut memberi pendapat mengenai arah kebijakan pembangunan daerah," kata dia.

Dia menambahkan, salah satu aspirasi yang akan diperjuangkan partainya pada pilkada kali ini adalah peningkatan keberdayaan masyarakat ekonomi lemah melalui pengembangan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Sejauh ini, lanjutnya, sektor tersebut masih belum terbangun maksimal dan efeknya belum mampu menumbuhkan gairah sektor riil di kota itu, meskipun sudah menyerap anggaran yang besar.

"Kami melihat target dan perencanaan yang dirancang oleh para pemangku kepentingan belum maksimal, kondisi ini perlu kajian mendalam guna menentukan apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya," ujar dia.

Terkait dukungan pihaknya terhadap pasangan calon pada pilkada nanti, menurutnya hal itu bergantung pada keputusan pengurus parpol di setiap tingkatan sesuai mekanisme yang sudah ditetapkan masing-masing parpol.

"Tentukan dulu arah pembangunan yang akan dituangkan dalam visi misi pasangan calon, jika ada kesepahaman pendapat dan elektabilitas mereka tinggi tentu kami akan memberi dukungan bersama segenap kader dan simpatisan partai," tegasnya.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat memperkirakan tahapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 di kota itu akan dimulai pada September 2017.

"Sebagai proses awal akan ditandai dengan perekrutan anggota panitia pemungutan suara (PPS) dan panitia pemilihan kecamatan (PPK) dengan perkiraan biaya awal mencapai Rp2 miliar untuk tahun anggaran 2017," kata Ketua KPU setempat Afdhal. (*)