Sijunjung Giatkan Makan Martabak Olahan Tingkatkan Konsumsi Ikan

id martabak

Sijunjung Giatkan Makan Martabak Olahan Tingkatkan Konsumsi Ikan

TANAH DATAR, 7/6 - Pembuat martabak "Mesir" mengembangkan adonan tepung di salah satu warung, pasar Batusangkar, Sumbar, Selasa (7/6). Sajian kuliner yang terbuat dari tepung terigu dan adonan daging itu merupakan khas Kabupaten 50 kota dan sudah menyebar di seluruh Indonesia, bahkan mancanegara yang dijual Rp13.000 per porsi. FOTO ANTARA SUMBAR/Zulham Beni Kusuma/11 ()

Sijunjung, (Antara Sumbar) - Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat andalkan menu martabak telur olahan berbahan ikan guna meningkatkan konsumsi bahan pangan tersebut.

"Kapasitas produksi dan distribusi ikan perairan darat di daerah ini cukup tinggi, namun minat masyarakat untuk menjadikannya sebagai lauk pauk utama masih rendah," kata Ketua FORIKAN setempat, En Yuswir Arifin di Sijunjung, Minggu.

Untuk itu, lanjutnya dibutuhkan upaya sosialisasi tentang informasi kandungan gizi serta manfaatnya dengan memperhatikan pendekatan selera menu ikan olahan yang diminati melalui imbauan.

Imbauan ini untuk mengganti bahan pangan jenis daging hewan dengan ikan pada menu masakan yang sudah dikenal luas dan digemari oleh anggota keluarga, seperti martabak, pizza, burger, nuget dan lain sebagainya.

"Langkah itu diharapkan mampu melahirkan generasi bangsa yang sehat dan cerdas karena asupan gizi tinggi serta kandungan omega 3 yang ada pada ikan dapat berfungsi untuk mencerdaskan otak anak," ujar dia.

Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Sijunjung, Ir Nizam Ul Muluk MSi, menyebutkan daerah setempat berkomitmen untuk meningkatkan taraf dan kualitas hidup masyarakat dengan mendorong pemanfaatan potensi yang ada.

"Pada sektor perikanan salah satunya dengan mengupayakan peningkatan produksi komoditas tersebut untuk mendukung upaya terwujudnya ketahanan pangan yang bermutu tinggi," jelas dia.

Dengan adanya upaya memasyarakatkan gemar makan ikan oleh pihak FORIKAN di daerah itu, secara tidak langsung mampu memicu tumbuhnya persentase serapan produksi para pelaku usaha budidaya ikan.

Menurutnya, untuk mencapai hal tersebut membutuhkan langkah dan wadah yang tepat dan berkelanjutan, salah satunya dengan menyatukan visi semua unsur terkait dalam mendorong peningkatan konsumsi ikan sejak dari keluarga, lingkungan sekolah hingga kelompok masyarakat yang lebih luas.

"Jangan menunggu lagi, mulai dari diri sendiri dan lakukan sekarang juga demi mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berdaya saing dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan pergaulan negara di dunia," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan peningkatan konsumsi produk perikanan di berbagai daerah juga selaras dengan pengembangan sektor kelautan dan perikanan karena memperbesar permintaan domestik.

"Salah satu yang didorong tidak hanya ikan dalam tanda petik diekspor, tetapi juga industri tradisional yang menciptakan permintaan terhadap sektor perikanan di dalam negeri," katanya dalam Rakernas Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan. (*)